Home Kesehatan Mau Divaksin Massal, Belum Semua Komunitas Malioboro Terdata

Mau Divaksin Massal, Belum Semua Komunitas Malioboro Terdata

Yogyakarta, Gatra.com - Saat inspeksi mendadak ke kawasan Malioboro, Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta Huda Tri Yudiana menemukan komunitas yang belum terdata sebagai penerima vaksin. Vaksinasi massal bagi komunitas Malioboro bakal digelar pada 1 Maret.

"Dari yang saya temui, baik komunitas pedagang, penarik becak, maupun pengunjung mayoritas mendukung program vaksinasi. Vaksinasi akan membuat rasa nyaman dan aman," kata Huda, Jumat (26/2) siang.

Namun Huda menemukan komunitas yang belum masuk dalam data penerima vaksin, yakni komunitas becak motor atau bentor.

Atas temuan ini, Huda meminta Dinas Kesehatan mengecek ulang pendaftaran dan melakukan sosialisasi masif. Ia berharap vaksinasi diikuti semua warga komunitas Malioboro.

"Pemda harus fokus dalam merealisasikan program vaksin massal yang digagas pemerintah pusat. Pasalnya Malioboro sudah ditetapkan sebagai percontohan vaksinasi massal pertama senasional di kawasan ekonomi. Jangan sampai ada yang kelewatan," ujar politisi PKS ini.

Huda juga meminta warga komunitas Malioboro untuk percaya 100 persen bahwa vaksin ampuh mengatasi Covid-19 dan halal sesuai pernyataan MUI. Vaksin yang akan diberikan sama dengan vaksin yang diberikan pada presiden, gubernur, dan para pejabat.

"Nyatanya sampai sekarang usai menerima vaksin mereka tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan dan sehat-sehat terus," ujarnya.

Mewakili komunitas bentor 'Resmi Manunggal', Joko Suparjo mengatakan dirinya dan 20-an sopir bentor belum pernah mendapat sosialisasi vaksinasi massal di Malioboro. "Kemarin sempat melihat petugas mendata di kalangan pedagang, tapi mereka tidak mendatangi kami sampai hari ini," ujarnya.

Meski sangat berharap bisa divaksin, Joko masih ragu soal kemanjuran vaksin. Joko merujuk pada kasus Bupati Sleman Sri Purnomo yang terinfeksi Covid-19 setelah divaksin.

Sebagai catatan, Sri terpapar Covid-19 karena baru sekali divaksin dari dua kali vaksinasi, sehingga antibodi belum terbentuk. "Jika ada jaminan dari pemerintah langsung yang menyatakan vaksin ini aman, kami sepenuhnya mendukung karena kami ingin Malioboro bebas Corona dan ekonomi kembali lagi," kata Joko.

Harapan Malioboro bebas Covid-19 juga dinyatakan pedagang baju Rini Hastuti yang sudah terdata bakal divaksin pada 1 Maret. "Biar Malioboro semakin ramai. Dengan vaksin bareng-bareng maka ada rasa aman bersama dan hilang rasa ketakutan serta kekuatiran," katanya.

Sebelumnya, saat menemui Gubernur DIY, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan sekitar 20 ribu pedagang dan pelaku ekonomi di Malioboro bakal divaksin pada 1 Maret di Pasar Beringharjo, kawasan Malioboro. Vaksinasi massal ini bagian dari vaksinasi tahap kedua untuk pekerja publik.

"Definisinya (pekerja publik) orang-orang yang pekerjaan sehari-harinya memang berhadapan dengan banyak orang. Pedagang pasar kan banyak ketemu sama langganan. Banyak ketemu langganan berisiko tinggi terpapar," tutur Budi.

124