Home Politik Dedy Yon-Jumadi Pecah Kongsi, Ini Respons DPRD Tegal

Dedy Yon-Jumadi Pecah Kongsi, Ini Respons DPRD Tegal

Tegal, Gatra,com - Wali Kota Tegal, Jawa Tengah Dedy Yon Supriyono berseteru dengan wakilnya, Muhamad Jumadi saat masa jabatan keduanya belum genap dua tahun. Sebelum pecah kongsi, kinerja keduanya selama memimpin Kota Bahari dinilai baik.

Anggota DPRD Kota Tegal Sisdiono Ahmad mengatakan, konflik antara Dedy Yon dan Jumadi akan membuat kinerja pemerintahan di Kota Tegal buruk.

"Konflik di antara mereka tentu akan memengaruhi kinerja karena tugas wakil wali kota adalah membantu wali kota. Kalau kinerjanya buruk, program tidak tercapai, yang dirugikan masyarakat," ujar Sisdiono, Jumat (26/2).

Sisdiono pun menyayangkan konflik yang terjadi antara Dedy Yon dan Jumadi. Sebab dia menilai kinerja keduanya sejak dilantik pada Maret 2019 lalu sudah baik.

Hal itu salah satunya ditunjukkan dari tercapainya sejumlah target program dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang tiap tahun dibahas di DPRD.

"Dari laporan RPJMD itu, kita melihat bahwa memang kinerjanya bagus. Jadi sekitar 70 persen program kerja sesuai dengan target yang diinginkan. Misalnya peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) tercapai," ujarnya.

Selain kinerjanya baik, Sisdiono juga menilai Dedy Yon dan Jumadi selama ini terlihat dekat dan kompak dalam menjalankan roda pemerintahan. Kekompakan itu antara lain bisa dilihat dari penampilan dan intensitas keduanya datang bersama saat menghadiri acara-acara di pemerintahan, DPRD, dan masyarakat.

"Kalau hubungan pribadi kami tidak mengamati, tapi yang terlihat selama ini mereka dekat dan kompak. Ketika Dedy Yon rambutnya gondrong, wakilnya ikut gondrong, itu kan kompak," sebut legislator dari Fraksi Partai Gerindra itu.

Terkait konflik yang kian meruncing, Sisdiono mengatakan fraksi partainya di DPRD  sebagai salah satu partai pengusung Dedy Yon dan Jumadi saat pilkada 2018 lalu sudah mengusulkan ke pimpinan DPRD untuk mengundang Dedy Yon dan Jumadi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD.

Tujuannya untuk meminta penjelasan dari keduanya terkait konflik yang terjadi.

"Rapat dengar pendapat itu kami usulkan digelar terbuka agar masyarakat bisa melihat penjelasan dari wali kota dan wakil wali kota," ujarnya.

Sisdono mengatakan, partainya juga akan terus memantau perkembangan konflik Dedy Yon dan Jumadi karena tak bisa ikut campur dalam permasalahan yang diduga memicu konflik keduanya.

"Kami tidak ingin mencampuri karena itu hubungan pribadi mereka, tapi kalau mereka minta pendapat ya kami sampaikan, tapi secara kelembagaan sudah kami usulkan agar digelar rapat dengar pendapat ujarnya.

677