Home Gaya Hidup Menantu Jokowi Kudu Waspada Penurunan Belajar Ribuan Pelajar

Menantu Jokowi Kudu Waspada Penurunan Belajar Ribuan Pelajar

Medan,Gatra.com- Koordinator Bidang Jaringan dan Advokasi Forum Komunikasi Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (FK PUSPA) Medan, Anwar Situmorang mengapresiasi rencana Bobby Nasution untuk langsung bekerja setelah resmi dilantik menjadi Walikota Medan. FK PUSPA meminta menantu Jokowi ini, untuk memasukkan upaya antisipasi penurunan kemampuan belajar (learning loss) masuk kedalam program prioritasnya.
 
Hal itu diungkapkan Anwar dalam diskusi pendidikan dimasa pandemi bersama wartawan di Dapuraja Cafe - Roastery, di Medan, Senin (1/3). Anwar mengungkapkan bahwa learning loss merupakan dampak negatif akibat pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berkepanjangan.
 
"Sekalipun learning loss merupakan masalah global, namun upaya untuk mengantisipasinya berbeda-beda di setiap daerah. Disinilah faktor kepemimpinan sangat menentukan. Semakin progresif dan visioner pemimpin daerah, semakin cepat dan massif upaya mitigasi learning loss dilakukan," terangnya.
 
Pertengahan Maret nanti genap satu tahun sekolah ditutup karena pandemi COVID-19. Kemdikbud sendiri sudah mengakui bahwa PJJ yang berkepanjangan telah menyebabkan terjadinya learning loss. Survei Kemdikbud memastikan 20 persen siswa mengalami learning loss. Angka learning loss itu bisa terus bertambah sebab survei yang sama juga menunjukkan 47 persen sekolah mengatakan, hanya 50 persen siswanya yang memenuhi standar kompetensi.
 
"Semakin lama PJJ berlangsung, semakin besar jumlah anak yang mengalami learning loss. Menurut Neraca Pendidikan Daerah (NDP) ada sekitar 390 ribu pelajar dari tingkat PAUD, SD, dan SMP di Kota Medan. Jika kita merujuk kepada survei Kemdikbud itu, sekitar 78 ribu sampai 195 ribu pelajar di Medan akan berpotensi mengalami learning loss," tuturnya.
 
Anwar mengatakan Bobby bisa bergerak cepat mengantisipasi learning loss dengan mengadopsi rekomendasi Tarakan yang diusulkan Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Universitas Borneo Tarakan (UBT). Rekomendasi ini merupakan rangkuman pemikiran para akademisi, jurnalis, kepala sekolah, dan guru yang disajikan lewat webinar nasional bertajuk Mitigasi Learning Loss untuk Mencegah Kerugian Ekonomi dan Sosial di Masa Depan Akibat PJJ Berkepanjangan. 
 
Webinar nasional ini digelar FKIP UBT bersama Program INOVASI pada pertengahan Februari lalu. Seluruh narasumber merekomendasikan penggunaan kurikulum darurat, assessment siswa, pembelajaran terdiferensiasi, pelatihan dan pendampingan guru, serta partisipasi masyarakat sebagai faktor kunci yang menentukan keberhasilan upaya antisipasi learning loss. 
 
"Kami siap berkolaborasi dengan Bobby Nasution untuk mengurangi dampak learning loss. Bagaimanapun sebagai organisasi yang concern dengan masalah anak kami punya tanggung jawab untuk memastikan anak-anak kita di Medan punya masa depan," terangnya.
 
Michelle Kaffenberger dari Universitas Oxford, Inggris, yang menjadi narasumber utama webinar itu, mengatakan penutupan sekolah yang sudah berlangsung hampir satu tahun telah menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan belajar secara masif di seluruh dunia. Krisis penurunan kemampuan belajar tidak akan berhenti, sekalipun sekolah dibuka kembali. 
 
Learning loss bisa berlanjut jika pemerintah dan sekolah tidak melakukan kebijakan pemulihan kemampuan belajar terlebih dahulu. Peneliti yang secara internasional juga aktif di Research on Improving System of Education (RISE) ini, memaparkan bahwa siswa kelas 3 SD yang melewatkan waktu belajar selama 6 bulan berpotensi tertinggal 1,5 tahun. Sedangkan siswa kelas 1 SD jika tidak belajar dalam waktu yang sama, kemampuan belajarnya akan hilang hingga 2,2 tahun. 
 
Pada jangka panjang penurunan kemampuan belajar ini akan menyebabkan masalah ekonomi dan sosial. Hal ini disebabkan hilangnya pendapatan siswa sebesar 15 sampai 20 persen saat mereka dewasa karena kehilangan pengalaman belajar selama 1,5 sampai 2 tahun. Kehilangan pendapatan ini bisa semakin besar jika belajar dalam kondisi darurat terus berlangsung.
227