Palembang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) segera menetapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada 2021. 

Langkah ini sebagai upaya mengantisipasi bencana kebakaran lahan tersebut.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan penetapan status wilayahnya menjadi siaga darurat Karhutla itu akan ditetapkan dalam waktu dekat. Pihaknya memastikan kemungkinan pada Maret 2021 ini.

“Ya, bulan ini (Maret 2021) kita sudah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya di Palembang, Selasa (2/3).

Menurutnya, pemerintah provinsi setempat pun berencana dalam pekan ini akan menggelar apel besar. 

“Paling tidak pasca status ditetapkan organisasi kesatuan, keadministrasian dan kesiapan personel, serta alat sudah siap,” katanya.

Diktakan, pencegahan Karhutla secara dini dilakukan agar keberhasilan penanggulangan Karhutla pada 2020 lalu dapat diulang kembali pada tahun ini.

Pihaknya juga mencatat kesadaran masyarakat di desa dalam mencegah kebakaran lahan pun mulai terlihat. Terbukti, dari sebelumnya 140 desa rawan, kini tersisa 90 desa rawan Karhutla. 

“Penanganan inilah yang sedang dikerjakan agar masyarakat bersama-sama melakukan pencegahan bersama pemerintah,” ujarnya.

Pemprov Sumsel, sambungnya, telah menyiapkan dua solusi pencegahan Karhutla. Pertama, solusi jangka pendek dan ke dua solusi jangka panjang. 

“Kalau solusi jangka pendek kita mencoba mencari jalan keluar kepada pemilik lahan untuk tidak melakukan pembakaran, dengan mengajarkan pemanfaatan bekas tebasan rumput, ranting sebagai pupuk,” katanya.

Ditambahkannya, untuk jangka panjang, pihaknya akan mengupayakan tanah-tanah kosong tidak berpenghuni agar segera dikelola. Pasalnya, biasanya tanah milik negara maupun koorporasi yang banyak didiamkan yang terbakar.

“Nah, solusi itulah yang kita lihat untuk mencegah Karhutla. Sebab, kalau kecil saja sudah terbakar, maka akan sulit dipadamkan,” katanya.