Home Ekonomi Danone AQUA Komitmen 100% Daur Ulang Kemasan Plastiknya

Danone AQUA Komitmen 100% Daur Ulang Kemasan Plastiknya

Jakarta, Gatra.com- Danone-AQUA berkomitmen membuat 100% kemasan plastiknya dapat digunakan ulang, didaur ulang atau dapat terurai pada tahun 2025.

“Salah satu perwujudan dan kontribusi Danone-AQUA dalam kapasitasnya sebagai bagian dari sektor dunia usaha, kami secara resmi menandatangani kerja sama dengan Bank Sampah Induk yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta," kata Direktur Sustainable Development Danone Indonesia, Karyanto Wibowo dalam konferensi virtualnya, Selasa (2/3).

Danone-AQUA merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang bekerjasama dengan Bank Sampah Induk untuk mengambil sampah kemasan plastik pasca konsumsi. Momentum penandatanganan ini semakin menguatkan kemitraan yang telah terbangun sejak tahun 2017.

"Kemitraan ini menjadi sangat penting karena kami dapat memastikan pasokan bahan baku RPET premium secara berkelanjutan untuk mendukung ambisi pilar pengumpulan dan pilar inovasi #BijakBerplastik," jelas Karyanto.

Tidak hanya itu, Danone juga ingin terus mendukung kapasitas dan profitabilitas Bank Sampah Induk di Jakarta Barat, Selatan, Timur, Pusat, Utara, serta Kepulauan Seribu. Kontribusi Bank Sampah dalam memasok botol PET kualitas premium ke RBU kami tercatat mencapai 218 ton dari total 1.381 ton sampah botol.

"Pada akhirnya, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi sehingga pertumbuhan Ekonomi Sirkular dapat tercipta secara berkesinambungan,” ungkap Karyanto.

Setiap tahun 6,8 juta sampah plastik dihasilkan (Dok Istimewa)

Di tahun 2018, Danone-AQUA telah meluncurkan botol 100% rPET, AQUA LIFE dan melanjutkan inovasinya dengan meluncurkan botol kaca guna ulang (Returnable Glass Bottle) untuk melayani segmen industri pariwisata.

Adapun melalui inovasi terkini di tahun 2020, Danone-AQUA meluncurkan produk AQUA 600 ml dengan kemasan yang mengandung 100% plastik daur ulang dan 100% dapat di daur ulang.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan, untuk mencapai target strategis mengurangi sampah 30% dan menangani sampah 70% pada tahun 2025, Pemerintah tidak bisa sendiri.

"Keterlibatan Pemerintah Daerah, dunia usaha, LSM, komunitas, organisasi keagamaan, pelajar dan mahasiswa, organisasi perempuan, serta masyarakat luas sangatlah dibutuhkan," jelasnya.

Ia menegaskan, sinergitas pengelolaan sampah yang komprehensif, terintegrasi dari hulu ke hilir akan mempermudah untuk memenuhi cita-cita tersebut. "Saya yakin kita akan mampu membangun pengelolaan yang baik dan berkelanjutan guna mencapai target-target tersebut,” ujarnya.

940