Home Internasional Militer Myanmar Menembaki Pengunjuk Rasa, 10 Orang Tewas

Militer Myanmar Menembaki Pengunjuk Rasa, 10 Orang Tewas

Naypyidaw, Gatra.com - Setidaknya 10 orang tewas ketika pasukan keamanan Myanmar kembali menembaki pengunjuk rasa pada hari Rabu (3/3). Penembakan ini terjadi saat sejumlah aksi unjuk rasa berlangsung di seluruh negeri, yang berubah menjadi kekerasan.

Dikutip AFP, Rabu (3/3/) negara itu berada dalam kekacauan politik sejak 1 Februari ketika militer melancarkan kudeta dan menahan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, mengakhiri eksperimen Myanmar selama satu dekade dengan demokrasi dan memicu protes massa setiap hari.

Tekanan internasional terus meningkat - kekuatan Barat telah berulang kali mengingatkan para jenderal dengan sanksi - dan Inggris telah menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.

Namun junta telah mengabaikan kecaman global, menanggapi pemberontakan dengan kekuatan yang meningkat, dan pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan pada demonstran pada hari Rabu.

Ini terjadi setelah junta juga menahan puluhan jurnalis, termasuk seorang fotografer Associated Press, dengan dakwaan pidana  yang bisa membuat mereka menghabiskan hingga tiga tahun penjara, jika terbukti bersalah.

Tiga kota di Myanmar menjadi ajang tindak keras berdarah terhadap pengunjuk rasa oleh pasukan keamanan pada hari Rabu, di Monywa di wilayah Sagaing mencatat jumlah kematian tertinggi, setidaknya tujuh korban.

"Yang bisa kami konfirmasikan adalah tujuh orang telah meninggal," kata seorang dokter darurat, yang menolak menyebutkan namanya.

Beberapa petugas medis juga mengatakan mereka melihat dua orang lainnya diseret oleh pasukan keamanan, meski mereka tidak bisa cukup dekat untuk memastikan apakah mereka telah meninggal atau bagaimana.

Di negara tetangga Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, dua pengunjuk rasa dilaporkan tewas, dan seorang dokter mengkonfirmasi kepada AFP, bahwa salah satu korban berusia 19 tahun ikut ditembak di bagian kepala.

Protes berlangsung di pusat kota Myingyan juga berubah menjadi kekerasan, ketika pasukan keamanan menghadapi pengunjuk rasa.

"Mereka menembakkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam," kata seorang sukarelawan medis di tempat kejadian kepada AFP. Sedikitnya 10 orang terluka.

Beberapa petugas medis memastikan seorang pemuda ditembak mati.

"Zin Ko Ko Zaw, 20 tahun, ditembak mati di tempat," kata seorang anggota tim penyelamat kepada AFP, seraya menambahkan bahwa timnya telah merawat 17 orang dari protes itu.

Dua anggota tim penyelamat di Monywa barat laut mengatakan mereka melihat pasukan keamanan membawa dua orang.

196

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR