Home Ekonomi Pelajar SMKN Jenawi Jual Keripik, Bantu Beli Kuota Internet

Pelajar SMKN Jenawi Jual Keripik, Bantu Beli Kuota Internet

Karanganyar, Gatra.com- Sebelas pelajar SMKN Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah mengkreasikan makanan ringan yang berasal dari daun kelor, pelepah pisang dan daun pegagan untuk dijadikan keripik.

Bahan baku pembuatan panganan ini murah dan mudah didapat. Sementara untuk produksinya pun amat sederhana.

"Bisa dibilang, bahannya tinggal ambil. Enggak beli. Tersedia melimpah," kata siswa kelas XI TKR 1, Catur Prasetyo saat berbincang dengan Gatra.com di presroom jurnalis di kantor Diskominfo Karanganyar, Kamis (3/3).

Didampingi Staf TU SMKN Jenawi, Heri Prihatin Sari Utomo, para pelajar ini berniat untuk memperkenalkan produknya kepada Bupati Juliyatmono dan beberapa pejabat Pemda.

Heri menjelaskan produksi makanan ringan yang dibuat oleh para pelajar ini diawali keresahan mereka selama belajar daring.

Para siswanya bukan berasal dari keluarga berkecukupan. Pelajar kelas X dan XI jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Akuntansi (AK) membuat makanan ringan ini dan bertekad untuk meringankan beban orang tua.

Modal awal untuk produksi Rp2 juta, produksi awal terbilang lancar. Hingga kini menginjak bulan keempat omzetnya cukup meningkat dan sudah dapat membiayai dua orang buruh dapur.

Selain itu, per pekan bisa mengantongi keuntungan bersih Rp1,7 juta dari omzet Rp4,5 juta per bulan.

"Per anak per pekan dapat Rp100 ribu. Lumayan bisa beli kuota internet. Belajar daring juga lebih lancar," katanya.

Produk dipasarkan secara daring dan dititipkan ke outlet di pertokoan dan warung makan. Di outlet yang ramai penjualan 50 bungkus camilan ini habis tak sampai sepekan.

Heri menyebutkan sebenarnya permintaan tinggi, namun kapasitas produksi terbatas peralatan dan tenaga kerja.

" Produksi sehari rata-rata 40 bungkus. Kalau lebih dari itu tidak mampu. Soalnya memang dikerjakan manual," katanya.

Untuk membuat keripik pisang misalnya, dibutuhkan waktu berhari-hari. Mulai memotong pelepah, merendamnya dan membumbui.
 
"Pelepah pisang diambil tengahnya. Direndam dua hari dengan injet, batu kapur dan garam untuk menetralisir racun," katanya.

mengkonsumsi camilan ini dipercaya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Heri mengatakan, meski permintaan lumayan bagus, namun dirinya dan siswanya belum dipercaya mengisi dagangan di pertokoan modern hal ini lantaran belum mendaftarkan PIRT dan rekomendasi instansi pemerintah.

365