Home Ekonomi Cabai Tembus Rp110 Ribu, Warga Pilih Beli Eceran

Cabai Tembus Rp110 Ribu, Warga Pilih Beli Eceran

Kendal, Gatra.com - Kenaikan harga cabai yang terjadi hampir sepekan terakhir banyak dikeluhkan masyarakat. Sepekan terakhir harga cabai sudah menembus Rp 110 ribu per kilogramnya.
 
Harga tersebut seperti yang terjadi di Pasar Pagi Kaliwungu, Kendal. Kenaikan ini dipicu pasokan yang terus berkurang karena sentra penghasil cabai mengalami gagal panen.
 
Maftukhah, warga Pandean Bonsari Kaliwungu, mengaku kenaikan harga cabai dikhawatirkan terus terjadi hingga memasuki bulan Ramadhan yang kurang dua bulan lagi.  "Kami berharap kenaikan harga ini tidak berlangsung lama, mengingat sebentar lagi masuk bulan puasa," sebutnya.
 
Akibat kenaikan harga cabai ia juga mengaku hanya berani membeli eceran sesuai kebutuhan dan terpaksa mengurangi belanja di pasar agar kebutuhan yang lain bisa tercukupi. 
 
"Kebutuhan kami sehari-hari juga ikut membengkak mas, akibat cabai mahal," kata Maftuhah, Kamis (4/3).
 
Ia mengatakan, sangat keberatan dengan naiknya harga cabai di pasaran. Pasalnya, dengan kenaikan tersebut bisa membuat sejumlah barang kebutuhan lainnya juga ikut naik.

Sumrotun, salah seorang pedagang di Pasar Pagi Kaliwungu mengatakan, selain cabai merah, harga sembako yang mengalami kenaikan adalah cabai merah keriting yang mencapai RP 70 ribu  perkilogramnya. 
 
"Kenaikan harga yang cukup tinggi ini membuat pembeli mengeluh dan tidak berani membeli dalam jumlah besar," ujarnya.
 
Dikatakan, pedagang terpaksa melayani pembelian secara eceran, meski dengan cara itu pembeli mendapatkan cabai merah dengan jumlah sedikit. 
 
"Sudah seminggu ini karena harganya naik, jadi banyak yang beli eceran misalnya hanya beli Rp5000 atau Rp2000, saya layani meskipun dapatnya paling berapa biji saja," ungkapnya.
 
Dirinya juga mengaku, akibat kenaikan harga cabai, pedagang tidak berani mengambil stok banyak, karena khawatir tidak laku dan cabai menjadi busuk sehingga rugi besar.
 
"Barangnya sedikit jadi tidak berani ambil banyak takut tidak laku karena mahal malah saya yang rugi karena busuk," imbuhnya.
 
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kendal, Alfebian Yulando mengatakan, kenaikan harga cabai diakibatkan banyak produksi petani di dalam daerah mengalami gagal panen. Gagal panen ini dikarenakan intensitas curah hujan tinggi.
 
"Petani dalam tiga bulan biasanya mampu menghasilkan cabai hingga 70 ton untuk kebutuhan masyarakat, namun akibat hujan deras banyak yang gagal panen. Produksi turun drastis hingga kurang dari 20 ton," bebernya.
 
323