Home Gaya Hidup Mensos Risma Minta Difabel Diberi Pelayanan Beragam

Mensos Risma Minta Difabel Diberi Pelayanan Beragam

Temanggung, Gatra.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan pentingnya kementerian meningkatkan layanan lebih luas atau beragam kepada masyarakat, terutama penyandang disabilitas. 

Ia berharap unit pelayanan tenis (UPT) milik Kemensos bisa melayani berbagai keperluan itu.

"Jadi kalau ada balai netra, tidak hanya netra saja. Tapi juga bisa lansia dan sebagainya. Nanti akan diaktifkan semacam call center. Lalu ada mobil jenazah yang nanti bisa membantu masyarakat yang membutuhkan, " kata Risma saat meresmikan Sentra Kreasi Atensi Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung, Jumat (5/3).

Hadir dalam persemian itu Gubernur Ganjar Pranowo, Bupati Muhammad Al Khadziq, Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo, Sekda Temanggung Hary Agung Prabowo, dan Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat, serta anggota DPD RI Denty Eka Widi Pratiwi.

Risma mengatakan, dia tidak ingin, masyarakat kurang mampu yang keluarganya meninggal harus membawa-bawa jenazahnya dengan motor karena alasan tidak mampu menyewa ambulans. Balai juga diharapkan bisa membantu masyarakat yang mengadu kenapa bansosnya tidak cair.

“Atau fungsi dan peran lain dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu dengan pembinaan vokasi dan wirausaha seperti pendirian Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Bekasi dan kini di Temanggung. Di Temanggung, bagaimana menambah jenis usaha yakni laundry,” katanua.

Risma juga menyatakan, sebelum dua SKA tersebut, Kemensos sudah memberdayakan lima anak yang tergantung Napza di Mojokerto, Jawa Timur. Mereka atas kemauan sendiri mengelola kafe yang kini makin ramai pelanggan. 

Ia berharap dengan memperluas jenis layanan, akan lebih banyak anggota masyarakat yang membutuhkan terlayani.

Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengatakan, melalui Sentra Kreasi ATENSI (SKA), kelompok marjinal mendapatkan peluang kerja. Di Balai Kartini Temanggung, SKA melibatkan Penyandang Disabilitas Intelektual, sensorik netra dan fisik.

Galeri ATENSI Batik Ciprat melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual, Kafe Kartini terdiri dari 4 orang Penyandang Disabilitas Intelektual dan 1 orang Penyandang Disabilitas Fisik. Sementara itu, Galeri Atensi Laundry melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual.

"Selain itu, Sheltered Workshop Peduli (SWP) telah mengembangan produksi Batik Ciprat dan produk turunannya di 30 titik pada 23 Kabupaten. Secara keseluruhan SKA Balai Besar Disabilitasi Kartini Temanggung telah berhasil memberdayakan 580 orang penyandang disabilitas,” katanya.

Dengan SKA, kata Harry, jika sebelumnya mereka kesulitan untuk melakukan pemasaran, maka kini SKA menjadi wadah menyediakan galeri, melakukan promosi dan pemasaran. 

Ia mencontohkan, sebelumnya para Penyandang Disabilitas yang sudah mendapatkan pelatihan barista, tetap kesulitan untuk bekerja. Maka dengan adanya Cafe Kartini mereka bisa langsung bekerja, menghasilkan uang dan pengalaman yang bisa mereka gunakan sebagai bekal hidup secara mandiri.

299

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR