Home Politik SBY Merasa Malu dan Bersalah Pernah Kasih Jabatan Moeldoko

SBY Merasa Malu dan Bersalah Pernah Kasih Jabatan Moeldoko

Bogor, Gatra.com- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), menggelar jumpa pers terkait Konggres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara. SBY menggelarjumpa pers di kediaman Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Pada kesempatan itu, SBY mengaku malu telah memberikan jabatan pada Moeldoko.

"Saudara-saudara hari ini kami berkabung. Hari ini partai demokrat berkabung. Sebenarnya bangsa Indonesia juga berkabung. Berkabung karena akal sehat telah mati," katanya.

"Sementara, keadilan, supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji. Hari ini 5 Maret 2021, KLB Partai Demokrat abal-abal, KLB yang tidak sah telah digelar, di Deli Serdang Sumatera Utara," katanya.

"KLB itu telah menobatkan KSP (Kepala Staf Kepresidenan) Moeldoko, seorang pejabat pemerintahan aktif, berada di lingkar dalam lembaga kepresidenan, bukan kader partai Demokrat alias pihak eksternal partai menjadi Ketua Umum Demokrat," katanya.

"Mendongkel Ketua Umum Partai Demokrat yang sah, yang setahun yang lalu telah diresmikan oleh negara dan pemerintah. Satu bulan yang lalu kita semua masih ingat, ketika Ketua Umum Partai Demokrat AHY, mengirimkan urat secara resmi kepada Yang Mulia Bapak Presiden Jokowi, tentang keterlibatan KSP Moeldoko dalam penggulingan kepemimpinan Partai Demokrat yang sah, dan setelah itu, Ketum AHY menyampaikan kepada pubik tentang gerakan kudeta ini, banyak tanggapan yang bernada nyinyir dan miring," katanya.

"Mereka mengatakan, Demokrat hanya mencari sensasi. Demokrat hanya playing victim. KSP Moeldoko mengatakan itu hanya ngopi-ngopi. Pelaku gerakan mengatakan itu hanya rapat-rapat biasa," katanya.

"Ada pendapat bahwa KSP Moeldoko pasti mendapatkan sanksi dari atasannya karena ulahnya itu. Ada pula yang mengatakan, KLB ilegal itu tidak mungkin diberikan izin. Dan pasti akan dibubarkan pihak kepolisian. Negara pun tidak boleh membiarakan. Itu tanggapan dan komentar sebulan yang lalu," katanya.

"Tetapi hari ini, sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini. Memang yang tidak percaya, KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam, benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," katanya.

"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral. Karenanya mendatangkan rasa malu di jajaran prajurit yang bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," katanya.

"Termasuk rasa malu dan bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya mohon ampun ke hadirat Allah SWT atas kesalahan saya ini," katanya.

"Saya tidak menyangka Partai Demokrat akan dibeginikan. Karena selama ini Partai Demokrat tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini," katanya.

"Ketua Umum AHY akan terus memimpin untuk mempertahankan kedaulatan partai telah menyampaikan pernyataan. Malam ini dalam kapasitas saya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, saya perlu merespon secara resmi KLB Deli Serdang," katanya.

"KLB menjadi domain Majelis Tinggi Partai. Bukan kewenangan Ketua Umum Partai Demokrat. Segala kegiatan partai yang tidak sesuai dengan AD/ART adalah ilegal. Melawan Hukum," katanya.

513