Jakarta, Gatra.com- Kisruh Partai Demokrat terus berlanjut. Setelah Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan di Deli Serdang, Sumatera Utara, kini kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerang Moeldoko yang dipilih menjadi ketua umum dari pelaksanaan KLB tersebut. 

Menurutnya, tindakan Moeldoko tidak mencerminkan sikap patriotik dan memalukan nama matra sebagai prajurit TNI. Hal yang dilakukan Moeldoko, bagi AHY adalah bukan sikap kesatria.  

"Aktor eksternal yaitu KSP Moeldoko yang terlibat langsung dan dengan kesadaran penuh mengambil kepemimpinan Partai Demokrat secara tidak sah secara ilegal dan secara inkonstitusional," ungkap AHY dalam membuka Rapat Pimpinan (Rapim), di kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat (7/3). 

"Dinobatkan sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB di Deli Serdang Sumut, ya sungguh sesuatu yang tidak terpuji, tidak kesatria, dan memalukan karena jauh dari moral etika dan keteladan di partai ini," imbuh anak sulung dari Presiden SBY itu. 

AHY meneruskan, jika pihaknya akan melawan dan memang wajib melakukannya. Sebab, jika dibiarkan, akan mengganggu demokrasi Indonesia yang terkenal bersih dan santun. 

"Kalau kami diam, artinya sama saja bahwa Partai Demokrat juga membunuh demokrasi di negeri kita. Kalau kita diam, sama saja kita membiarkan," ungkapnya. 

Kemudian, ia juga menyindir pihak-pihak yang sudah berkomplot dengan Moeldoko. Menurutnya, selain semena-mena, hal tersebut akan menjadi contoh buruk bagi demokrasi ke depan. 

"Ini adalah sebuah contoh buruk dalam demokrasi. Banyak pihak masyarakat luas yang mengatakan terlalu, berlebihan cross the line, too much and too far," pungkas AHY.