Home Gaya Hidup Seniman Harus Terlibat Aktif Membangun Kota Magelang

Seniman Harus Terlibat Aktif Membangun Kota Magelang

Magelang, Gatra.com- Wali Kota Magelang, Jawa Tengah Muchamad Nur Aziz meminta para seniman harus terlibat aktif dalam menentukan arah pembangunan kota. Ia mengajak para pelaku seni dan budaya untuk terus ikut membangun kota, dan tidak perlu segan untuk melontarkan ide kreatif. Hal ini agar Kota Magelang tidak kehilangan kebanggaan dan deretan prestasinya.

 

"Aset-aset budaya di Kota Magelang ini akan saya dorong. Saya tidak akan menutupi kelebihan-kelebihan dari warga Kota Magelang. Selanjutnya, kita akan sebarkan kepada seluruh masyarakat, bahwa Kota Magelang ini istimewa, karena saya ingin orang Kota Magelang bangga dengan kotanya," ujarnya, Senin (8/3).

Ia menyampaikan beberapa rencana pengembangan seni dan budaya Kota Magelang ke depan yang akan dimasukkan ke dalam rencana kerja pemerintah daerah. Salah satunya adalah keinginannya untuk merubah fungsi Taman Pancasila menjadi sebuah Theater Terbuka yang gratis untuk umum.

"Jadi kalau budayawan dan seni budaya berkembang maka banyak orang datang. Kalau di Kota Magelang ada seni yang ditampilkan seperti itu, InsyaAllah orang yang mau ke Semarang, atau ke Jogja, tidak hanya lewat, tapi juga mampir disini," katanya.

Secara langsung Aziz juga menyampaikan kepada para seniman Hadir dalam acara ini antara lain Oei Hong Djien (Pemilik Galeri Seni OHD), dr. Reno, Bagus Priyana, Gepenk Nugroho, Mbilung Sarawita, dan Muhammad Nafi sebagai moderator.

Menurut Aziz dialog ini merupakan awal yang baik baginya dan pemerintahan yang kini dinahkodainya untuk membangun semangat perubahan dan kesederajatan (egaliter). Bahkan dirinya meneladani sikap kepemimpinan Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan nasional yang memiliki sejarah erat dengan Kota Magelang.

Dikatakan, kisah penjebakan dan penangkapan Pangeran Diponegoro menunjukkan bahwa pemimpin Perang Jawa ini memiliki harga diri dan marwah seorang pemimpin besar. Untuk diketahui, sebelum ditangkap Pangeran Diponegoro datang ke karesidenan dalam rangka memenuhi undangan.

"Dari situ kita dapat melihat bahwa Pangeran Diponegoro mempunyai nilai yang diturunkan kepada kita semua, dan inilah yang akan saya bawa di Kota Magelang, bahwa setiap orang itu mempunyai sebuah marwah, sebuah harga diri. Saya ingin Kota Magelang ini warganya punya harga diri, punya marwah, punya kebebasan dalam berpendapat. Pemimpin itu tidak selalu benar, pemimpin harus siap dikritik dan siap dikoreksi," katanya.

182