Home Ekonomi Petani Disarankan Panen Mandiri, Jangan Jual Tebasan

Petani Disarankan Panen Mandiri, Jangan Jual Tebasan

Karanganyar, Gatra.com- Penurunan harga gabah di musim panen padi mulai dialami petani di Karanganyar. Para petani disarankan panen mandiri agar tak kian merugi.

Sejauh ini, Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar baru memiliki data rata-rata harga gabah di Kecamatan Kerjo, Mojogedang dan Karanganyar Kota.

Patokan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) Rp4.200 dengan kadar air maksimal 25%.

Sedangkan HPP Gabah Kering Giling (GKG) Rp5.250 dengan kadar air maksimal 14%.

Ketentuan itu dimuat Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah dan Beras yang ditetapkan akhir Februari 2021.

Namun pada proses di lapangan berbeda, harga gabah anjlok di level Rp3.800 per kilogram.

"Sudah terlihat harganya anjlok. Itupun baru di tiga kecamatan. Untuk wilayah lain kemungkinan panen Maret-April seperti Jaten, Tasikmadu dan Kebakkramat," kata Budi Sutrisno, Kasi Distribusi dan Cadangan Pangan Dispertan PP Karanganyar, Selasa (9/3).

Kondisi harga gabah anjlok dialami setiap kali panen. Budi menyebut hukum ekonomi berlaku ketika barang melimpah maka harganya turun.

Dari pengalaman yang ada, Budi menyayangkan petani tak belajar. Tiap kali panen petani menjual gabah langsung ke penebas, tentu saja harganya kurang maksimal.

Hal ini disebabkan oleh kandungan air gabah masih tinggi. Pembeli gabah juga harus berhitung ongkos pasca panen sehingga pembelian gabah petani makin ditekan harganya.

"Mungkin petani keburu kepingin dapat uang buat modal tanam selanjutnya. Jika mau bersabar dengan panen mandiri, mengeringkan sendiri, dan dijual saat momennya pas, tentu harganya bisa lebih bagus," katanya.

Budi mengungkapkan rata-rata petani kebanyakan tak memiliki sarana pengeringan gabah dan gudang penyimpanannya.

Upaya jangka pendek dibutuhkan untuk menyelamatkan petani dengan adanya uluran tangan pemerintah melalui Bulog.

Kini Budi sedang berkoordinasi dengan Bulog, ia berharap nantinya Bulog dapat menyerap gabah petani sebanyak-banyaknya dengan harga standar.

"Bulog sendiri memiliki patokan grade. Tentunya berkaitan kadar air dan kualitas gabah. Di wilayah selatan (4J) harganya lebih rendah berkaitan kualitasnya," katanya.

305