Home Gaya Hidup Bunga Flamboyan Jadi Motif Tenunan Khas Kota Kupang

Bunga Flamboyan Jadi Motif Tenunan Khas Kota Kupang

Kupang, Gatra.com - Kerinduan masyarakat Kota Kupang untuk memiliki tenunan khas daerahnya sendiri akhirnya terjawab. Ini berkat upaya dan kerja keras Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore – Manafe yang juga selaku Ketua TP PKK Kota Kupang.

Seremonial penyerahan Surat Pencatatan Ciptaan bernomor 000209238 diserahkan Kakan Kemenkum HAM NTT, Mercy Djone , 9 Maret 2021 kepada Ny. Hilda Riwu Kore – Manafe selaku selaku pencipta motif tenun ikat dengan judul motif sepe di lantai 2 kantor Wali Kota Kupang. Selanjutnya Surat Pencatatan Ciptaan kepada Pemerintah Kota Kupang selaku pemegang hak cipta yang diterima oleh Sekda Kota Kupang, Fahrensy Funay.

Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi NTT, Merci Jone dalam arahannya menyampaikan proficiat kepada Ny. Hilda Riwu Kore – Manafe selaku Ketua Dekranasda Kota Kupang. Karena telah melakukan karya intelektual anak bangsa yaitu menciptakan motif tenun ikat sepe.

“Ketika dikemudian hari apabila ada para pihak yang tidak bertanggungjawab mencoba-coba mengklaim untuk menenun dengan motif yang sama maka itu akan masuk pada ranah pidana. Banyak kelompok tenun ikat yang ada di Kota Kupang. Perlu didaftarkan untuk mendaftarkan karya cipta mereka. Jika tidak maka soal harga mereka bisa dipermainkan oleh tengkulak dan mereka mendapatkan keuntungan yang sangat sedikit,” kata Mercy Djone.

Untuk itu Mercy Djone mendorong Pemkot Kupang agar dapat menfasilitasi para pelaku UMKM tersebut agar bisa didaftarkan tentunya dengan kerjasama dan dukungan dari perbankan di NTT. Penyerahan surat pencatatan ciptaan hari ini dapat menjadi menjadi titik awal atau start gebrakan yang dilakukan oleh Ketua Dekranasda akan mempengaruhi pelaku UMKM di Kota Kupang untuk ikut mendaftarkan karya cipta mereka

“Ruang ini diberikan sebenarnya tinggal bagaimana kepedulian kita terhadap karya intelektual personal yang kurang lebih 11.569 di Kota Kupang harus diberdayakan,” jelas Mercy Djone.

Sementara, Ketua Dekranasda Kota Kupang, Ny. Hilda Riwu Kore-Manafe selaku pencipta motif tenun ikat sepe mengungkapkan awal dirinya terinspirasi dari bunga flamboyan atau sepe yang dianggapnya unik.

“Bunga Flamboyan (Sepe) merupakan bunga yang mempunyai keunikan tersendiri karena bunga sepe hadir di Kota Kupang hanya pada bulan September hingga Desember yang menggambarkan Natal akan tiba,” kata Ny. Hilda Riwu Kore-Manafe.

Ikhwal menjadikan motif bunga sepe menjadi ciri khas tenunan Kota Kupang jelas Ny. Hilda Riwu Kore-Manafe karena sejak menjabat sebagai Ketua Dekranasda, dirinya melihat daerah atau kabupaten lainnya di NTT memiliki tenunan khas sendiri lengkap dengan aksesorisnya sedangkan Kota Kupang belum ada.

“Dari situ saya terinspirasi bahwa Kota Kupang harus punya motif khas kota. Karena di kota Kupang banyak sekali sepe yang mengingatkan natal sudah dekat, unik sekali, itu yang menginsiprasi sepe menjadi ikon Kota Kupang,” jelas Ny. Hilda Riwu Kore-Manafe.

Selaku Ketua Dekranasda Kota Kupang, Ny. Hilda Ratu Kore-Manafe menyampaikan terima kasihnya kepada Kanwil Kemenkumham Provinsi NTT yang telah membantu proses hak cipta sehingga bisa memperoleh sertifikat Surat Pencatatan Ciptaan yang mempunyai jangka waktu perlindungan Hak Cipta selama 50 tahun.

Dan berharap kerja sama ini terus berlanjut. Juga ucapan terima kasih kepada Kepala BI Perwakilan Bank NTT yang ikut mempromosikan hasil tenun sepe dan bantuan berupa pembangunan galeri di Penkase.

“Motif bunga flamboyan atau dengan nama lokal bunga sepe sudah menjadi tenunan khas daerah Kota Kupang. Telah terdaftar dan mendapatkan Surat Pencatatan Ciptaan dari Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia. Ini guna mendapatkan perlindungan hukum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada pihak Bank Indonesia Perwakilan NTT dan Bank NTT yang telah mempromosikan motif Sepe ini ,” kata Ny Hilda Riwu Kore Manafe. ( Antonius Un Taolin ).

Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Funay mengungkapkan rasa bangganya dan menyambut baik atas pencapaian dari Dekranasda Kota Kupang, dimana Kota Kupang akhirnya memiliki tenun ikat motif sepe.

“Motif tenun ikat sepe ini memiliki filosofi yang mewakili daerah Kota Kupang. Karena sepe erat dengan makna kasih sesuai motto Kota Kupang. Ciri khas tanaman sepe tumbuh subur serta berbunga mulai bulan-bulan menjelang perayaan Natal bagi umat Kristiani.


 

824