Home Info Sawit Sawit Menang di Referendum Swiss, Ini Kata Dirut BPDPKS

Sawit Menang di Referendum Swiss, Ini Kata Dirut BPDPKS

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman menyebut kalau hasil referendum yang dilakukan oleh masyarakat Swiss dua hari lalu adalah kemenangan besar bagi sawit Indonesia khususnya dan Malaysia.

Sebab 85% dari 5,5 juta warga Swiss yang ikut referendum, 51,7% nya justru masih menginginkan kerjasama perdagangan Swiss-Indonesia berlanjut.

"Ini patut kita syukuri. Sebab dengan hasil itu, produk sawit Indoensia tetap berterima di Swiss, kita harapkan juga di Uni Eropa akan terus berlanjut," kata Eddy kepada Gatra.com usai menghadiri penandatanganan perjanjian kerja sama Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di kantor Kementerian Koordinator Ekonomi, Selasa (9/3).

Hanya saja kata Eddy, ada baiknya kemenangan besar tadi membikin para pelaku industri kelapa sawit semakin memperhatikan, khususnya yang terkait penerapan standar-standar. Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) misalnya.

"Biar produk sawit kita betul-betul sesuai standar, semakin baik, tetap memperhatikan lingkungan, aspek kesehatan, termasuk pemanfaatan tenaga kerja," Eddy berharap.

Atas hasil referendum di Swiss tadi, Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gulat Medali Emas Manurung, justru meminta para penolak sawit di Indonesia merenung sejenak.

"Swiss yang rakyatnya cerewet mempersoalkan sawit saja, memenangkan sawit di negaranya. Ini menandakan bahwa sudah tidak terbantahkan lagi bahwa sawit adalah penyelamat indeks tutupan tanah dunia dan sawit adalah milik dunia," tegasnya.

Apa yang terjadi di Swiss kata kandidat doktor lingkungan Universitas Riau ini tidak lepas dari peran besar petani kelapa sawit Indonesia.

"Waktu saya ikut dalam Tim Diplomasi Sawit ke Zurich dan Madrid pada 2018, Forum Uni Eropa memang getol mempertanyakan sawit. Mereka beranggapan bahwa sawit di Indonesia hanya dikelola korporasi," cerita Gulat usai menghadiri acara yang sama dengan Eddy.

"Waktu itu saya jelaskan ke mereka bahwa 41% dari luas kebun kelapa sawit di Indonesia, milik dan dikelola petani. Jadi sesungguhnya, petani sawitlah pahlawan sawit Indonesia. Oleh karena itu, jangan pernah sakiti petani sawit," pinta Gulat.


Abdul Aziz

451