Boyolali, Gatra.com – Mantan Bupati Boyolali, Jawa Tengah Seno Samodro punya kenangan tersendiri dengan almarhum Mohammad Hasan atau lebih dikenal dengan nama Bob Hasan.

Seno menyatakan, kerap diundang dalam berbagai acara yang digelar oleh Bob Hasan. “Saya banyak ngobrol, dan mendengar ide-ide gilanya. Dan saya berharap ketularan,” katanya, kepada Gatra.com, Rabu (10/3).

Dalam suatu kesempatan, dirinya pernah diundang dalam acara Bob Hasan. Awalnya, dia hanya diberi waktu 20 menit untuk berpidato. “Tapi pidato saya menjadi lebih dari 1 jam. Dari situ Pak Bob tepuk tangan. Setelahnya, ngobrol dari ke hati, dan cocok,” terangnya.

Seno pun menceritakan, Bob Hasan sempat menyatakan keinginannya untuk menjadikan dia sebagai anak angkat. Namun Seno menyatakan menolak dengan halus. “Saya bilang, wah ojo (jangan), saya menolak, karena sampeyan wong sugih (kaya), kalau jadi anakmu urusan warisan jadi perkara. Kalau anak didik, saya mau. Pak Bob saya anggap guru. Akhirnya sepakat,” terangnya.

Seno menegaskan, kedekatan dengan Bob Hasan tak ada batasnya. Bob yang kerap disebut sebagai orang orde baru atau yang lain, tidak dia pikirkan. “Sebelum kenal dengan beliau, kan saya sudah baca banyak informasi. Tapi pola pikirnya bagaimana? Dari berbagai pertemuan, ternyata gathuk (cocok),” katanya.

Bupati Boyolali dua periode ini menegaskan, jika orde baru dianggap lumpur yang nista, tetap ada permata dalam lumpur itu. “Yang saya gali dari Bob Hasan, ada permata dalam hatinya, pola berpikirnya, ide-idenya. Saya sih sudah dianggap anak didik, saya hormat pada Dalam hal-hal tertentu dia sangat brilian. Saya senang kenal dengan beliau,” sebutnya.