Home Ekonomi Produktivitas Panen Tinggi, Petani Rembang Tolak Impor Beras

Produktivitas Panen Tinggi, Petani Rembang Tolak Impor Beras

Rembang, Gatra.com - Rencana pemerintah yang akan mengimpor 1 juta ton beras langsung diprotes petani di Kabupaten Rembang. 

Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur Desa Kabongan Kidul, Kecamatan Rembang Kota, Junaidi mengatakan saat ini  sebanyak 14 Kecamatan di Kabupaten Rembang sudah mulai panen raya. 

Produktivitas panen saat ini pun cukup tinggi. Namun, para petani merugi karena biaya perawatan tak sebanding dengan harga jual. 

“Harga jual gabah kering panen (GKP) saat ini anjlok.  Stok beras masih banyak, panen dimana-mana dan sulit dijual, kok malah impor,” ujarnya, Rabu (10/3).

Junaidi mengungkapkan rencana impor beras yang di sampaikan pemerintah beberapa hari yang lalu langsung berdampak pada anjloknya harga gabah petani. Saat ini harga jual gabah hanya mencapai Rp 3.200 per kilogramnya. 

“Sekarang masih awal panen, petani harusnya menikmati harga gabah yang bagus. Biasanya dimasa panen perdana, harga GKP biasa diatas Rp 4500 per kilogram,” ucapnya.

Junaidi berharap pemerintah membatalkan rencana impor 1 juta ton beras tersebut. 

“Kalau pemerintah jadi impor beras sebanyak itu, petani lokal mau dijadikan apa. Jangan nambah penderitaan petani. Kalau bisa tidak usah impor beras," harapnya. 

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Kadintanpan) Kabupaten Rembang Agus iwan  mengungkapkan saat ini petani di Rembang telah memasuki musim panen. 

Produktivitas panen pun cukup tinggi diangka 6 ton per hektar. 

Dia berharap petani bisa menikmati hasil panen dengan harga yang tinggi. 

“Kami berharap kepada petani saat panen raya ini bisa memperoleh harga yang baik, sehingga usaha pertanian bisa terus ditingkatkan. Kalau Masalah impor itu kebijakan pusat, namun harapan kami kebijakan itu sudah mempertimbangkan nasib petani," katanya.

324

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR