Home Gaya Hidup Djarot: Kader Harus Tegakkan Amar Maruf Nahi Munkar

Djarot: Kader Harus Tegakkan Amar Maruf Nahi Munkar

Medan, Gatra.com - Ketua DPP dan Juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut H. Djarot Saiful Hidayat mengajak seluruh kader PDI Perjuangan untuk tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar. Mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut berharap setiap orang yang sungguh-sungguh menjalankan ibadahnya sebagai wujud ketundukan kepada Allah tidak akan silau dengan kenikmatan dunia.

Hal itu diungkapkan Djarot Saiful Hidayat melalui siaran persnya dalam rangka pesan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada Kamis (11/3). Djarot mengatakan bahwa saat ia diberikan jabatan, baik itu sebagai eksekutif, legislatif, yudikatif atau jabatannya lainnya maka ia akan amanah, tidak korupsi, adil dan mengutamakan kepentingan orang banyak dari kepentingan dirinya sendiri.

Perjuangan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan seringkali terhenti karena ada surga atau kenikmatan yang membuat manusia lalai dan melupakan makna ibadahnya. "Sesungguhnya Rasulullah Muhammad SAW ketika melakukan Isra dan Mikraj-nya berkesempatan untuk tetap tinggal dengan penuh kenikmatan disisi Allah, tetapi beliau meninggalkannya untuk melanjutkan perjalanan menuju Sidratul Muntaha dan kembali ke Bumi untuk melanjutkan perjuangan kemanusiaan," katanya.

Umat, menurut Dajrot harus belajar dengan sosok Agung Rasulullah Muhammad SAW yang tetap kokoh dalam mengemban tugas merubah dan membangun peradaban yang memanusiakan manusia meski surga telah dijanjikan kepadanya, Rasulullah memilih bergumul dengan rintangan yang mengorbankan segalanya untuk membawa umat manusia dari perilaku jahiliyah ke akhlak tertinggi, maka tidak heran bila namanya Agung hingga saat ini.

Esensi Isra Mi'raj itu kata mantan bupati Blitar tersebut adalah ketundukkan umat Islam sebagai makhluk kepada Sang Khaliq dalam bentuk mendirikan Shalat lima waktu dalam sehari dan implementasi pelaksanaan Shalat adalah tercegahnya seseorang dari perbuatan keji dan munkar. Oleh karena itu, umat Islam yang shalatnya benar, sebagai komitmen ketundukannya kepada Allah dipastikan akan memiliki prilaku yang baik, jujur dan amanah.

"Dimensi tertinggi dalam shalat adalah penghindaran terhadap perbuatan tercela maka barang siapa yang shalat dengan benar maka mustahil melakukan perbuatan-perbuatan keji dan mungkar," ujarnya.

Selain itu, shalat adalah ibadah spritual tertinggi dalam ajaran Islam karena selain memiliki dimensi ibadah, shalat juga memiliki dimensi kemusiaan, terutama dalam membangun akhlak manusia, hal itu sesuai dengan Firman Allah.

320