Home Ekonomi Ekspor Komoditas Rp 1,2 Triliun, Berikut Daftarnya

Ekspor Komoditas Rp 1,2 Triliun, Berikut Daftarnya

Surabaya, Gatra.com - Pemerintah mengekspor 34 komoditas hasil pertanian dari seluruh provinsi se-Indonesia ke 12 negara tujuan dengan nilai total Rp 1,2 triliun. Jawa Timur menjadi provinsi pengekspor terbesar dengan nilai total Rp 140 miliar.

Negara tujuan ekspor tersebut antara lain, Amerika Serikat, Hong Kong, Timor Leste, dan Jerman. Ada juga negara lain seperti Brunei Darussalam, Thailand, Tiongkok, Vietnam, Korea Selatan, Mesir, Singapura, dan Bangladesh yang juga menjadi tujuan ekspor.

Sementara itu, komoditas yang diekspor adalah bakso, sarang burung walet, pakan ternak, premik, cicak kering, lipan kering, dan L-Lysine sulfate. Komoditas lainnya yang diekspor mencakup animal feed additive, Greenfields ESL Pasteurised, anlene movmax, kelapa bulat, cacao powder, cacao butter, kopi biji, cengkeh, dan Fiber mixed Feed (Sillage) Allformilk.

Menteri Pertanian Yahrul Yasin Limpo mengatakan, ekspor puluhan hasil pertanian tersebut hasil kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kementerian BUMN, dan Kementerian Perdagangan. Semua komoditas tersebut diberangkatkan melalui 52 pelabuhan besar, salah satunya dari Teluk Lamong (perbatasan Surabaya dan Gresik).

"Untuk kali pertama kami itu jalan sama Mendag (Menteri Perdagangan M Lutfi dan Menteri BUMN Erick Thohir) Ini nggak pernah jalan sebelumnya. Yang kita dengar biasanya selalu ribut saja," kata Syahrul di kepada wartawan, Jumat (12/3).

Baca juga: Ekspor Durian, Thailand Raup Rp32 Triliun Dari Cina

Syahrul menjelaskan, ekspor puluhan komoditas tersebut tentu bertujuan mendongkrak angka ekspor Indonesia, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. Ia tidak menyebut berapa nilai ekspor yang ditargetkan, yang jelas, akan lebih tinggi dari pencapaian 2020 lalu yang naik hingga 15 persen dengan nilai Rp 549 triliun.

Selain mendongkrak nilai ekspor, Syahrul juga berharap dapat menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor komoditas hasil olahan berteknologi canggih. Karenanya, ia berharap kerjasama antara pemerintah daerah dan kementerian lain, terus berjalan harmonis.

"Kita sepakat bersama-sama dengan Pak Lutfi, Pak Erick. Mendag kasih policy, Menteri BUMN memberi dukungan. Mentan main di hulunya, Mendag main di hilirnya, Menteri BUMN di tengah-tengahnya. Kalau ini mahir, saya kira semua akselarasi akan jalan lebih kuat," kata Syahrul.

Sebagai informasi, 32 dari 34 komoditas tersebut adalah produk pertanian dari Jawa Timur yang mayoritas berupa sarang burung walet, pakan ternak, premik. Sehingga, ekspor besar-besaran tersebut diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat.


 

257