Home Internasional WHO: Tidak Ada Alasan Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

WHO: Tidak Ada Alasan Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Jenewa, Gatra.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Jumat (12/3) bahwa tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin COVID-19 dari AstraZeneca, setelah beberapa negara Eropa menangguhkan peluncuran karena kekhawatiran terjadinya pembekuan darah.

WHO mengatakan komite penasehat vaksinnya saat ini sedang melihat data keamanan dan menekankan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin dan pembekuan.

Sebelumnya di kutip reuters, otoritas kesehatan di Denmark, Norwegia, Islandia , Italia, dan Rumania menunda atau membatasi peluncuran vaksin AstraZeneca setelah laporan terpisah dari penerima yang mengalami pembekuan darah.

"AstraZeneca adalah vaksin yang sangat baik, seperti juga vaksin lain yang sedang digunakan," kata juru bicara WHO, Margaret Harris kepada wartawan pada sebuah pengarahan di Jenewa, Jumat (12/3).

“Kami sudah meninjau data kematian. Belum ada kematian, sampai saat ini terbukti karena vaksinasi,” ujarnya.

"Ya, kami harus terus menggunakan vaksin AstraZeneca," tambahnya. 

Ia menekankan bahwa sinyal atau tudingan keamanan apa pun harus diselidiki", sebelum diputuskan.

"Kami harus selalu memastikan bahwa kami mencari sinyal keamanan saat kami meluncurkan vaksin, dan kami harus memeriksanya," katanya. 

"Tapi tidak ada alasan untuk tidak menggunakannya," tambahnya.

Pejabat tinggi kesehatan masyarakat Jerman mengatakan vaksin COVID-19 AstraZeneca aman dan Jerman akan terus menggunakannya.

Jerman malah masih menghadapi kelangkaan vaksin dan gelombang ketiga COVID-19, dan pemerintah khawatir untuk memastikan bahwa skeptisisme vaksin tidak merusak peluncuran yang akan dilakukan untuk mengendalikan pandemi.

"Semua yang kami ketahui sejauh ini menunjukkan bahwa manfaat vaksin, bahkan setelah setiap kasus dilaporkan, lebih besar daripada risikonya, dan itu terus terjadi," kata Menteri Kesehatan, Jens Spahn dalam jumpa pers.

Kepala Institut Robert Koch untuk Penyakit Menular, Lothar Wieler menambahkan bahwa tidak ada bukti statistik tentang kematian berlebih setelah suntikan vaksin virus corona.

"Karena kita sekarang memvaksinasi orang tua dan sangat tua, dan kebanyakan orang yang meninggal tentu saja sudah tua dan sangat tua, maka bisa ada hubungan kronologis antara vaksinasi dan kematian," katanya.

"Tidak ada bukti bahwa hubungan tersebut berlebihan secara statistik," Wieler menambahkan.

303

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR