2_thumb.png "Istri Lettu Agam Disebut Sejak Awal Umbar Masalah Keluarga ke Media Sosial")
1_thumb.png "TNI AU Terjunkan Paket Bantuan BAZNAS untuk Palestina dari Udara")
Pekanbaru, Gatra.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Misfarudin, mengungkapkan Tiongkok menjadi negara terdepan asal impor non migas Riau pada Januari 2021.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan BPS, impor non migas asal Beijing ke Riau mencapai $28,50 juta dolar. Angka tersebut setara dengan 32,15 persen dari total keseluruhan impor non migas.
"Yang terbesar kedua adalah Kanada US$13, 24 juta dolar, lalu Jepang US$6,03 juta dolar, serta Malaysia US$6,03 juta dolar," urainya melalui keterangan tertulis, Jum'at (12/3).
Kontribusi keempat negara tersebut terhadap keseluruhan impor non migas Riau mencapai 60,09 persen.
Dikatakan Misfarudin, dari 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau pada bulan Januari 2021, tercatat 5 negara mengalami penurunan, dan 5 negara yang mengalami kenaikan.
"Nah, penurunan impor terbesar berasal dari Negara Finlandia US$ 1,24 juta, lalu Singapura US$ 1,04 juta, dan Saudi Arabia US$ 0,78 juta. Sementara kenaikan impor antara lain terjadi dari Tiongkok sebesar US$ 6,48 juta, Jepang US$ 4,34 juta, dan Qatar sebesar US$ 3,80 juta," urainya. .
Adapun 10 negara utama pemasok barang impor non migas ke Riau meliputi Kanada, Tiongkok, Malaysia, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, Jerman, Saudi Arabia dan Amerika Serikat.
Sementara itu menurut laporan Bank Indonesia, ekonomi Riau mulai menunjukan angka perbaikan. Pada triwulan IV 2020, pertumbuhan ekonomi Riau tercatat terkontraksi sebesar -1,47% (yoy), angka tersebut mengalami perbaikan dibandingkan triwulan III 2020 yang terkontraksi sebesar -1,67% (yoy). Dari sisi penggunaan, membaiknya pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan IV 2020 terutama bersumber dari ekspor luar negeri dan konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga.
