Home Gaya Hidup Pelabuhan Kendal Dangkal, Kapal Sulit Berlabuh di Dermaga

Pelabuhan Kendal Dangkal, Kapal Sulit Berlabuh di Dermaga

Kendal, Gatra.com - KMP Kalibodri menjadi moda transportasi andalan warga dari Kendal Jawa Tengah ke Kumai, Kalimantan Tengah. Selama pandemi Covid-19, kapal ini sempat hanya bisa membawa kendaraan, tanpa penumpang. Meskipun sekarang sudah kembali normal.
 
Namun situasi yang sulit masih menghadang kapal yang menjadi favorit penumpang saat mudik lebaran ini.  Sedimentasi (pendangkalan) di Pelabuhan Kendal Jawa Tengah, semakin parah. Akibatnya KMP Kalibodri sulit untuk berlabuh dan bertolak dari dermaga pelabuhan.
 
Pendangkalan yang berdampak pada sulitnya KMP Kalibodri bersandar di dermaga banyak dikeluhkan para penumpang. Terutama yang mengangkut kendaraan berat bermuatan barang.
 
Menurut Yulianto, agen KMP Kalibodri akibat pendangkalan kapal tidak bisa bersandar ke dermaga karena kapal kandas.
 
"Kami terpaksa harus mengeruk kolam sandar kapal secara mandiri," ungkapnya.
 
Pihaknya melakukan pengerukan dengan menyewa alat berat backhoe. "Kami keruk pasir di kolam sandar. Kemudian kami angkut menggunakan truk," paparnya.
 
Disampaikan, ada sebanyak 60 dam truk pasir berhasil dikeruk. Namun hal itu menurutnya masih kurang. Kapal masih tetap harus menunggu air laut pasang untuk dapat berangkat atau berlabuh. "Bahkan sering batal berangkat, karena kapal rusak lantaran motor penggerak kemasukan pasir," jelasnya.
 
Ia meminta kepada Dinas Perhubungan untuk segera melakukan pengerukan. Sehingga penumpang kapal mendapatkan kepastian kapal berangkat sesuai jadwal. "Kalau tidak dikeruk, pendangkalan akan semakin parah karena break water sudah banyak yang rusak dan bocor," tandasnya.
 
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kendal Suharjo  sudah mengajukan proposal ke pusat untuk penanganan dangkalnya Pelabuhan Kendal.
 
"Kita sudah ajukan proposal ke pusat untuk segera dilakukan penanganan. Bahkan, Bupati Kendal juga ikut mendorong dengan berkomunikasi ke Kementerian sebagai ikhtiyar dalam menangani permasalahan itu," kata Suharjo saat ditemui Gatra.com di Terminal Bahurekso Kendal, Sabtu (13/3).
 
Dikatakan, pengerukan dangkalnya Pelabuhan Kendal menggunakan anggaran dari pusat. Jika menggunakan anggaran daerah jelas tidak mampu.
 
Hal yang sama juga disampaikan Kepala UPTD Pelabuhan Kendal, Andi Rahmat yang mengaku jika untuk pengerukan kolam sandar baru akan dilaksanakan di 2022. Yakni bersamaan dengan pembangunan break water. Untuk tahun ini, hanya perbaikan kecil saja. Yakni akses jalan pelabuhan dan Pemasangan pender dermaga. 
 

"Perbaikan dermaga Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat Rencananya akan dilaksanakan bulan Mei tahun ini," terangnya.

Tampaknya penumpang dan pengguna jasa angkutan KMP Kalibodri masih harus bersabar dengan kondisi ini.



 
 
1097