Home Ekonomi BI Salurkan Bantuan Green House bagi Petani Madina

BI Salurkan Bantuan Green House bagi Petani Madina

Sibolga, Gatra.com- Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sibolga, Aswin Kosotali, menyerahkan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada dua koperasi pengelola kopi di Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut),, Sabtu (13/3). 

 

 

Kedua koperasi itu, yakni Koperasi Permata Tanah Madina, yang menerima bantuan 3 unit bangunan rumah kaca (Green House) untuk pengolahan kopi kapasitas 20 ton senilai Rp879,4 juta lebih dan Koperasi Simpang Duhu Dolok Sejahtera, berupa Pompa Air, Mesin Babat, Mesin Rousting kopi, dan Boiler.
 
Kepala KPw BI Sibolga, Aswin Kosotali mengatakan, penyerahan bantuan PSBI berupa sarana dan prasarana pengelolaan kopi tersebut sebagai bentuk dukungan dan dorongan BI bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di tengah masa Pandemi Covid-19. 
 
Sebagaimana diketahui, di masa Pandemi Covid-19, telah menyebabkan kondisi perekonomian dunia mengalami perlambatan, tidak terkecuali Indonesia.Pertumbuhan ekonomi Indonesia semula berada di angka 5 persen, menurun menjadi minus 2,07 persen di tahun lalu. 
 
"Tidak terkecuali Sumatera Utara (Sumut), dari semula 5,22 menjadi minus 2,07 tahun lalu," ungkap Aswin, dalam sambutannya sebelum menyerahkan bantuan kepada kedua koperasi penerima bantuan dari BI Sibolga tersebut di Desa Simpang Ulu Lombang, Kecamatan Ulu Punggut, Madina, Sabtu (13/3) sore. 
 
Aswin menjelaskan, dampak dari kontraksi ekonomi ini, telah membuat kondisi perekonomian masyarakat dan usaha begitu berat dan yang terberat dirasakan oleh UMKM. Sementara UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dengan jumlah pelaku usahanya sekitar 62 juta. Sehingga hampir tidak mungkn perekonomian Indonesia tumbuh tanpa melakukan pembedayaan terhadap UMKM. 
 
"Maka itu lah, BI terus mendukung dan mendorong penguatan UMKM, khususnya yang terkait dengan UMKM pariwisata, ketahanan pangan, dan potensi ekspor," bebernya.
 
Maka sekaitan dengan itu juga sebut Aswin, BI terus berkoordinasi dengan semua pihak, tidak terkecuali dengan anggota DPR RI seperti Sihar Sitorus, mencari informasi pengembangan potensi ekonomi. Hasilnya diperoleh informasi bahwa di Kabupaten Madina terdapat potensi ekonomi yang perlu dikembangkan, yakni kopi. 
 
Oleh karena itu, BI membantu sarana dan prasarana pemberdayaan dengan harapan petani kopi di Madina dapat berdaya melewati masa Pandemi Covid-19, terutama dapat kembali mengembalikan kejayaan kopi Madina yang sudah dikenal dunia sebelumnya.
 
"Semoga bantuan BI ini jadi penyemangat bagi petani kopi di Madina, bagaimana meningkatkan produksi dan juga kualitas, sehingga potensi ekspor kopi Madina dapat disupport meski di tengah tekanan ekonomi Indonesia. Ini bisa kita lakukan kalau kita kreatif dan inovatif. Sehingga kopi madina dan petani kopi di Madina bisa maju dan kesejahteran petani bisa meningkat," pungkas Aswin. 
 
Kopi Mandailing atau yang di luar negeri juga dikenal dengan sebutan kopi Mandheling atau Madheling Coffee adalah kopi jenis Arabika. Kopi Mandheling pernah dinobatkan sebagai yang terbaik di dunia, serta memiliki harga tertinggi di pasar internasional.
 
Kopi Madheling ini pertama kali ditanam di dekat perbatasan Sumut dan Sumatera Barat (Sumbar) tepatnya di wilayah Pekantan, Madina. Seiring waktu, kopi Mandailing ini juga ditanam di beberapa daerah di Madina lainnya,  diantaranya Desa Simpang Banyak di Kecamatan Ulu Pungkut dan Pagur di Kecamatan Panyabungan Timur.
 
Beberapa daerah di luar Madina di Sumut juga bahkan turut menghasilkan kopi Mandailing berkualitas dan kebanyakannya juga berlabel Mandailing, sehingga cukup menganggu para petani dan pelaku kopi di Madina daerah asalnya.
 
Anggota DPR RI dari Komisi XI, Sihar Sitorus, mengucapkan terima kasih kepada BI Sibolga karena telah memberikan bantuan sarana dan prasarana pengolahan kopi yang bernilai bagi petani di Madina yang disampaikan lewat koperasi. 
 
Ia pun berharap kepada koperasi penerima supaya menjaga kepercayaan yang diberikan BI tersebut dengan cara merawat dan menjaga bantuan dengan sebaik-baiknya dan memanfatkannya bagi peningkatan produksi dan cita rasa, serta tampilan (kemasan/labeling).
.
"Bantuan BI ini cukup besar, kalau proposal biasa, Green House tidak akan jadi. Maka, tolong jaga kepercayaan yang diberikan BI atas bantuan tersebut supaya jangan ini bantuan yang terakhir dari BI," pinta Sihar. (Jhonny Simatupang)
793