Hong Kong, Gatra.com - Seorang ilmuwan Hong Kong telah mengembangkan metode dengan menggunakan pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan untuk memindai retina anak-anak berusia enam tahun, guna mendeteksi autisme dini atau risiko autisme dan berharap dapat mengembangkan produk tersebut secara komersial tahun ini.

“Pemindaian mata retina dapat membantu meningkatkan deteksi dini dan hasil pengobatan untuk anak-anak,” kata profesor Benny Zee di Universitas Cina Hong Kong, dikutip Reuters, Senin (15/3).

“Pentingnya memulai intervensi lebih dini ketika mereka masih tumbuh, masih berkembang. Jadi peluang suksesnya lebih besar,” kata Zee.

Metodenya menggunakan kamera resolusi tinggi dengan perangkat lunak komputer baru, dapat menganalisis kombinasi faktor termasuk lapisan serat dan pembuluh darah di mata.

“Teknologi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko autisme dan memasukkan mereka ke dalam program pengobatan lebih cepat,” kata Zee.

Tujuh puluh anak menjalani uji coba menggunakan teknologi, yakni ada 46 diantaranya gejala autisme dan kelompok kontrol 24. Teknologi ini mampu mengidentifikasi anak-anak dengan autisme 95,7 persen sepanjang waktu. Usia rata-rata yang diuji adalah 13 tahun, dengan yang termuda enam tahun.

Temuan Zee telah dipublikasikan di EClinicalMedicine, jurnal medis yang ditinjau sejawat.

Spesialis autisme menyambut baik temuan tersebut meski sebagian besar orang tua yang memiliki anak dengan gejala autisme, enggan untuk mempercayainya.

"Sering kali, orang tua awalnya akan menyangkal," kata Dr Caleb Knight, yang menjalankan pusat terapi autisme swasta.

"Jika Anda menjalani tes medis atau penanda biologis seperti ini, ini mungkin memudahkan orang tua untuk tidak menyangkal di waktu yang lebih lama dan oleh karena itu anak akan mendapatkan perawatan lebih cepat," ujarnya.