Home Ekonomi Bangkitkan Pariwisata, Obyek Wisata Guci Gunakan QRIS

Bangkitkan Pariwisata, Obyek Wisata Guci Gunakan QRIS

Slawi, Gatra.com - Bank Indonesia (BI) Tegal, Jawa Tengah bekerja sama dengan Pemkab Tegal dan Bank Jateng Cabang Slawi,  dalam mendorong percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan daerah di sektor pariwisata dengan menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Obyek Wisata Guci, Kabupaten Tegal.

Penerapan sistem pembayaran nontunai  menjadi langkah awal kebangkitan sektor pariwisata di tengah pandemi Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tururt membuka peluncuran Implementasi QRIS pada Daya Tarik Wisata (DTW) Guci di pintu masuk Obyek Wisata Guci, Senin siang (15/3), yang ditandai dengan Live scan QRIS secara virtual.

Dengan sudah diterapkannya QRIS tersebut, wisatawan yang akan masuk ke Guci kini bisa membayar tiket masuk menggunakan semua aplikasi pembayaran digitalmelalui ponsel sehingga lebih praktis dan aman.

Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal Muhammad Taufiq Amrozy mengatakan, penerapan QRIS sebagai salah satu opsi pembayaran nontunai di Obyek Wisata Guci dapat menjadi percontohan bagi obyek wisata lain di Jawa Tengah terutama di wilayah eks Karesiden Pekalongan.

"QRIS merupakan kanal pembayaran kekinian yang aman dan sesuai protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. Wisatawan tidak perlu bersentuhan langsung dengan uang nontunai sehingga meminimalkan kontak dengan orang lain sekaligus mengurangrangi risiko uang palsu," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, pihaknya selanjutnya akan terus mendorong dan berkoordinasi dengan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) Bank Jateng untuk mendaftarkan toko, UMKM, hotel, dan pelaku usaha di Guci agar menggunakan QRIS sehingga terbentuk lingkungan cashless society di kawasan wisata Guci.

Saat ini, kata Taufik, pelaku usaha di kawasan wisata Guci yang sudah menerapkan QRIS baru sekitar 10% dari total potensi 600 merchant atau usaha.

"Guci telah menjadi destinasi wisata terkenal bukan saja di wilayah Tegal saja, namun di Jawa bahkan nasional. Dengan banyaknya merchant QRIS yang dapat menerima pembayaran non tunai di Guci, akan semakin menarik wisatawan nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tegal," ujarnya.

Penerapan QRIS tersebut juga diyakini Taufik akan menjadi langkah awal kebangkitan sektor pariwisata di Jawa Tengah utamanya di wilayah eks Karesidenan Pekalongan setelah terhantam pandemi Covid-19.

"Penerapan QRIS menjadi salah satu cara untuk mengimplementasikan dan menjalankan protokol kesehatan dalam rangka pemulihan pariwisata di Jawa Tengah," tandasnya.

Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan, penerapan QRIS menjadi ikhtiar Pemkab Tegal untuk menekan dampak pandemi Covid-19 dan meningkatkan PAD dari sektor pariwisata.

"Cara ini lebih praktis dan kebocoran pendapatan dari retribusi tiket masuk yang sekian lama terjadi bisa kita minimalkan. Tentunya ini kan bukan hanya sekali di-launching terus kita biarkan, ke depan akan kita evaluasi terus menerus, yang menghambat kita perbaiki," ujarnya.

Menurut Umi, selain di Guci, penerapan QRIS juga akan dilakukan di obyek wisata lain di Kabupaten Tegal. "Penggunaan QRIS ini sementara untuk di loket Guci dulu. Nanti bertahap akan diberlakukan di semua obyek wisata, pedagang, umkm, pelaku usaha, dan penginapan karena ini lebih praktis, lebih mudah, lebih aman," tandasnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan secara virtual mengatakan pembayaran nontunai menggunakan QRIS merupakan hal yang bagus di masa pandemi Covid-19 karena tidak ada kontak fisik. "Pembayaran nontunai juga menjaga integritas karena prosesnya transfer," ujarnya.

400