Home Milenial Cerdiknya PT TKWL Menutupi Limbah

Cerdiknya PT TKWL Menutupi Limbah

Siak, Gatra.com - PT Teguh Karsa Wana Lestari (TKWL) di Kecamatan Bungaraya, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, tergolong cerdik dalam menutupi limbah pembuangan pabrik kelapa sawit  (PKS).

Limbah hasil olahan sawit dialirkan tak jauh dari PKS. Sebuah parit kecil pun dibikin untuk mengalirkan limbah ke parit besar yang lebarnya sekitar 10-an meter itu.

Di parit besar tempat mendaratnya limbah tersebut ditanami eceng gondok. Eceng gondok terlihat tumbuh subur di parit tersebut.

"Memang cerdik mereka. Kalau kayak gini (pembuangan limbah), manalah orang banyak tahu tentang pembuangan limbah perusahaan ini," kata Ketua DPRD Siak, Azm didampingi anggota Komisi III DPRD Siak Rusmin kepada Gatra.com, Selasa (16/3) saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tersebut..

Kendati begitu, bak pepatah, sepintar-pintar menyembunyikan bangkai, tercium jua. Soalnya, limbah PKS menggenangi sejumlah pokok sawit di sekitar itu.

"Kami datang kemari, karena ada laporan dari masyarakat, bahwa limbah perusahaan juga sampai ke perkebunan warga sekitar," kata Azmi.

Azmi beserta rombongan juga sempat berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer untuk memastikan laporan tersebut.

Azmi meminta kepada manejemen perusahaan agar pembuangan limbah tersebut dibersihkan. Soalnya, jarak dengan sungai alam di sana tidak begitu jauh.

"Saya akan pastikan ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak tentang pembuangan limbah ini. Kalau ini menyalahi aturan, harus diperbaiki. Sebab baru kali ini pula saya lihat, pembuangan limbah seperti ini," kata dia.

Manager PKS PT TKWL, Sutiono mengaku bahwa tanaman eceng gondok tersebut tidak ditanam. Namun tumbuh sendiri.

"Itu tumbuh sendiri. Kami tidak tanam," kata dia.

Pernyataan Sutiono itupun langsung dibantah oleh anggota Komisi III DPRD Siak, Rusmin. Politisi Nasdem ini pun meyakini bahwa tidak mungkin eceng gondok itu tumbuh sendirinya tanpa ditanami.

"Di parit sebelahnya, tak tumbuh eceng gondok kan. Tentu kalau tidak ditanami, semua parit tumbuh," kata dia.


 

1973