Padang, Gatra.com - Setelah lama berkutat terkait pembebasan lahan yang begitu rumit, pembangunan tol Padang-Pekanbaru menjadi perdebatan. Dikabarkan, pembangunan proyek strategis nasional itu, khususnya ruas tol Padang-Sicincin dihentikan sementara.
Kebenaran penghentian itu pernah disampaikan Project Director PT Hutama Karya Infrastruktur Ruas Tol Padang-Sicincin, Marthen Robert Singal sepakan yang lalu. Penghentian itu diputuskan dari pemerintah pusat yang disebabkan ketidakjelasan pembebasan lahan, kemudian kabar itu diklarifikasi.
"Meluruskan pemberitaan, tidak ada penghentian. Cuma me-refocusing pembangunan ke lahan yang sudah dibebaskan," kata Marthen kepada Gatra.com, Selasa (16/3) di Padang.
Menurut Marthen, refocusing ini dilakukan agar material atau bahan yang tersedia saat ini bisa terpakai ke lahan yang sudah dibebaskan. Refocusing ini dilakukan masih di tol Trans Sumatera, bisa tol Bangkinang-Pekanbaru, Pekanbaru-Pangkalan, atau bahkan juga bisa ke daerah Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Menanggapi kabar penghentian itu, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebutkan pemberitaan tersebut hoaks. Menurutnya, tidak ada penghentian pembangunan tol Padang-Pekanbaru, sebab hingga saat ini pembangunan masih berlanjut. Bahkan ia mengaku tidak tahu adanya penghentian tersebut.
"Siapa yang bilang berhenti. Tidak ada penghentian, masa saya aja ndak tahu," sanggah politikus PKS tersebut ketika ditanya Gatra.com di Padang.
Diketahui, tol Padang-Pekanbaru ruas Padang-Sicincin groundbreaking dilakukan Presiden Joko Widodo pada awal tahun 2018. Diperkirakan pengerjaan tol tersebut hanya dua tahun, namun hingga kini progresnya baru mencapai 36,34 persen. Hal ini dikarenakan rumitnya persoalan pembebasan lahan di Sumbar.
