Sanaa, Gatra.com – Milisi Houthi yang didukung Iran mengkonfirmasi ada 44 migran Afrika tewas dalam kebakaran di sebuah pusat penahanan atau penampungan migran pekan lalu di Sanaa Yaman, sebagaimana televisi al-Masirah melaporkan dari laporan seorang pejabat dari kelompok tersebut dikutip Al-arabiya, Rabu (17/3).

Pernyataan itu dikeluarkan secara resmi yang pertama mengenai insiden tersebut.

"Korbannya adalah 44 migran dan yang terluka 193, sebagian besar telah pergi ke rumah sakit, dan masih ada penyelidikan atas alasan insiden itu," kata, Hussein al-Azi seperti dikutip saluran itu.

Adapun korban selamat dan aktivis hak lokal mengatakan bahwa kobaran api terus berlangsung ketika penjaga menembakkan gas air mata ke gudang yang penuh sesak, dengan harapan mencoba mengakhiri protes terhadap dugaan pelanggaran dan perlakuan buruk di fasilitas tersebut.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Selasa menyerukan penyelidikan independen atas penyebab kebakaran tersebut.

"Harus ada penyelidikan independen atas penyebab kebakaran," kata utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, kepada Dewan Keamanan, dikutip AFP.

Koalisi Arab mengatakan pada hari Selasa, sebanyak 160 migran Afrika diangkut keluar dari Yaman dengan penerbangan yang didukung PBB.

Koalisi Arab mengatakan penerbangan itu diatur dalam koordinasi dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional dan datang sebagai bagian dari upaya kemanusiaan koalisi.

"Milisi Houthi melakukan pelanggaran berat dan keji terhadap hak migran di Sanaa," kata koalisi dalam sebuah pernyataan.