Home Politik Menag: Intoleransi Cenderung Meningkat pada Momentum Politik

Menag: Intoleransi Cenderung Meningkat pada Momentum Politik

Jakarta, Gatra.com –‎ Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan, intoleransi di Indonesia cenderung meningkat menjelang berbagai momentum politik. Hal tersebut dia ungkapkan dalam diskusi daring yang digelar Indikator Politik Indonesia bertajuk "Suara Anak Muda tentang Isu-Isu Politik Sosial Bangsa" pada Minggu (21/3).

Momentum politik yang dimaksud Yaqut adalah gelaran pesta demokrasi, seperti pemilihan presiden (Pilpres) ataupun pemilihan kepada daerah (Pilkada). Dari tahun ke tahun, menurut dia, selalu saja ada aktor politik yang memanfaatkan agama sebagai sarana kampanye untuk mendulang suara. 

Namun, pada gilirannya, upaya-upaya semacam itu hanya akan menciptakan dan menumbuhkan sikap intoleran di antara partisipan dan secara luas di masyarakat. Satu momen yang Yaqut contohkan, misalnya, pada gelaran Pilgub DKI Jakarta 2017 silam. "Waktu itu isu agama menjadi dominan dan meningkat pesat. Bahkan terulang kembali ketika Pilpres [2019] kemarin," ujar dia. 

Menurut Yaqut, hal-hal semacam itu tak lebih dari politisasi agama demi kepentingan politik pihak-pihak tertentu. Isu tersebut sengaja digoreng oleh para politisi untuk mendongkrak dukungan berdasarkan penganut agama tertentu. Lebih jauh, dia menambahkan, para politisi semacam itu dinilai tidak memedulikan sikap radikalisme yang bakal turut meningkat di masyarakat. 

"Saya tidak tahu bagaimana menangani perilaku semacam ini dan bagaimana formulasinya. Tapi kami tidak akan putus asa dan akan cari jalan keluarnya," kata Yaqut. 

181