Brusell, Gatra.com- Sebuah survei yang diadakan YouGov menyebutkan, orang Eropa makin ragu dengan vaksin AstraZeneca setelah beberapa negara melaporkan adanya efek samping, seperti penggumpalan darah, meskipun penelitian ilmiah menemukan vaksin tersebut aman dan efektif.

"Kami tidak hanya melihat peningkatan cukup besar pada mereka yang menganggapnya tidak aman dalam dua minggu terakhir di Eropa, vaksin AstraZeneca terus dipandang secara substansial kurang aman daripada Pfizer dan Moderna," kata pemimpin jurnalis data di YouGov Matt Smith dalam sebuah pernyataan.

Dikutip Reuters, terjadi peningkatan jumlah orang dewasa Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol yang menilai vaksin ini tidak aman. Survei ini melibatkan 1.672 orang dewasa Inggris, 2.024 Jerman, 1.022 Prancis, 1.016 Italia, 1.050 Spanyol, 1.004 Denmark, dan 1.017 Swedia antara 12 Maret hingga 18 Maret 2021.

Survei tersebut mencatat sebanyak enam puluh satu persen orang dewasa Prancis yang disurvei menilai vaksin AstraZeneca tidak aman. Jumlah ini naik 18% dibandingkan Februari. Adapun lebih dari separuh responden Jerman yang berpikir vaksin ini tidak aman, naik 15% dibandingkan Februari. Sementara itu 43% orang Italia memiliki keraguan serius, meningkat hampir sepertiganya.

Spanyol menunjukkan peningkatan serupa dengan Italia pada tingkat perhatian serius. Hanya di Inggris kepercayaan terhadap vaksin AstraZeneca relatif stabil.

Menindaklanjuti beberapa laporan, European Medicines Agency (EMA) melakukan penyelidikan terhadap laporan kelainan darah pada penerima vaksin AstraZeneca. Mereka menyatakan manfaatnya lebih besar daripada risikonya sehingga terus merekomendasikan penggunaannya.

Ketika negara-negara Uni Eropa menghadapi infeksi gelombang ketiga dan kampanye vaksinasi bergerak lebih lambat daripada di Inggris dan Amerika, para ahli kesehatan mengkritik pemimpin Uni Eropa karena komunikasi yang buruk dan mengatakan vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama Universitas Oxford Inggris adalah aman.