Home Milenial Hanya 10% Rakyat Bisa Kuliah, Alasan Pentingnya Perpustakaan

Hanya 10% Rakyat Bisa Kuliah, Alasan Pentingnya Perpustakaan

Jakarta, Gatra.com - Keberadaan Perpustakan Umum menjadi faktor penting dalam peningkatan literasi masyarakat Indoensia. Hal ini didukung oleh fakta Bappenas bahwa Indonesia dengan jumlah penduduk kurang lebih 270 juta jiwa, hanya sekitar 10 persen diantaranya yang berkesempatan mengenyam pendidikan hingga Perguruan Tinggi.

Menurut Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Muhammad Syarif Bando, kenyataan itu mengkhawatirkan. Karena sudah bisa dipastikan 90 persen sisanya langsung terjun kemasyarakat umum, tanpa memperoleh pengetahuan atau ilmu di perguruan tinggi.

“Makanya menurut manifesto UNESCO, bangku terakhir dari sumber belajar mereka adalah kehadiran perpustakaan-perpustakaan umum,” kata Syarif saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2021 secara daring, Senin (22/3).

Dikatakan, rendahnya presentase itu pula yang akhirnya bermuara pada rendanya indeks literasi di dalam negeri. Kondisi yang sudah berangsur berpuluh-puluh tahun ini tak lepas dari kesalahan fokus penanganan angka literasi yang hanya dipusatkan di hilir. 

“Sisi hilir adalah masyarakat yang terus dihakimi sebagai masyarakat yang rendah budaya bacanya,” katanya. 

Padahal, yang harusnya dibenahi menurut Syarif adalah sektor hulu, yang disitu terdapat kehadiran sebuah negara baik secara eksekutif, legislatif, dan yudikatif. 

Disebutkan, pembenahan sektor hulu ini yang bisa dilakukan, agar masing-masing pemegang jabatan bisa memastikan bahwa perpustakaan atau buku bisa dijamah oleh seluruh lapisan masyrakat tanpa terkecuali.

“Dibenahi bagaimana semua komponen bangsa bisa memastikan kehadiran buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Seluruh penduduk Indonesia atau bersamaan tersebar banyak sekali di daerah Pelosok pedesaan yang sangat luas pun diharapkan bisa dengan mudah mendapat akses buku bacaan di tiap perpustakaan di daerah nantinya,” katanya.

190

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR