Home Kesehatan Pola Hidup Sehat, Ini Alasan Sarapan Tak Boleh Dilewatkan

Pola Hidup Sehat, Ini Alasan Sarapan Tak Boleh Dilewatkan

Jakarta, Gatra.com- Pola hidup sehat, gizi seimbang dan komposisi makanan menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan. Demikian halnya dengan penerapan Isi Piringku serta pengaturan jadwal makan.

"Atur waktu makan, sarapan, makan siang, dan makan malam secara teratur, dengan snack di antara waktu makan. Hindari snack yang tinggi kalori," ungkap Spesialis Gizi Klinik, Dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK dalam Webinar Refleksi Setahun Pandemi, Masyarakat Semakin Abai atau Peduli Forum Ngobras dan Frisian Flag, Senin (23/3).

Untuk makanan, penting juga mengonsumsi makanan matang. "Cuci sayur dan buah sampai bersih, masak lauk hingga matang. Kita harus minimalkan risiko kontaminasi bahan makanan yang tidak matang," paparnya.

Menurut Diana, pilih snack sehat, bisa buah, susu, atau kacang-kacangan. "Ingat, protein adalah building blocks untuk imunitas kita. Kita mau bikin pertahanan, maka benteng dan tentaranya harus kuat," katanya.

Hal lain yang tidak boleh diabaikan adalah jangan melewatkan waktu sarapan. "Sarapan penting untuk mendapat asupan gizi sehingga konsentrasi kita baik. meski meeting di rumah, tetap harus sarapan," ungkap Diana.

Menurutnya, sarapan pun jangan asal enak dan praktis. Gizinya tetap harus lengkap dan seimbang. "Harus ada karbohidrat untuk konsentrasi juga protein, serta berbagai nutrisi lainnya denhgan kandungan nutrisinya lengkap," katanya.

Misalnya, lanjut dia, roti gandum dengan telur. Smoothie bowl dengan yogurt dan kacang-kacangan. Bisa juga oat dengan susu.

"Susu merupakan sumber protein hewani, dengan skor DIAAS yang sangat baik. ini adalah skor yang menilai, seberapa besar suatu bahan makanan dicerna tubuh. Skor susu tinggi sekali," papar Diana.

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro menambahkan, pihaknya juga terus mendukung masyarakat dengan terus meningkatkan edukasi seputar kesehatan, pedoman gizi seimbang, serta gaya hidup sehat dan aktif. Baik itu dalam bentuk kegiatan maupun format-format digital.

"Tahun lalu kerja sama dengan PKK di Jabar dan Sumsel. Menjangkau 25.000 keluarga. Kami juga membuat konten-konten edukasi gizi melalui seluruh chanel medsos. Kami berusaha tetap eksis," pungkasnya.

 

207