Jakarta, Gatra.com- Pandemi Covid-19 telah merubah pola hidup seseorang dalam segala hal. Termasuk juga dalam hal perilaku hidup kurang sehat, seperti kebiasaan makan dan berolahraga.

"Selama pandemi (satu tahun terakhir-red), banyak pasien baru yang konsultasi dengan keluhan berat badan (BB) naik banyak sejak pandemi. Dari 10 pasien, 5 pasien mengeluhkan hal ini," ungkap Spesialis Gizi Klinik, Dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK dalam Webinar Refleksi Setahun Pandemi, Masyarakat Semakin Abai atau Peduli Forum Ngobras dan Frisian Flag, Senin (23/3).

Beberapa adaptasi perubahan ini, antara lain, pola makan berubah dan aktivitas fisik berkurang. Masyarakat usia di atas 5 tahun yang mengonsumsi buah <5% dan sayur per hari.

"Idealnya, kita makan 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari. Tapi >95% mengonsumsinya <5 porsi per hari," ungkap Diana.

Hal lainnya, ia menyebut agar mengurangi makanan-makanan tinggi garam, gula sederhana, dan lemak jenuh, apalagi lemak trans. Misalnya, seperti makanan bersantan, gorengan, serta jeroan, dan junk food.

Makanan seperti ini, menurut Diana, memicu inflamasi pada tubuh dan membuat kita rentan terhadap infeksi. "Ingat, virus Covid-19 masih ada. Imunitas tubuh harus dijaga," katanya.

Selain menjaga pola makan, menurut Diana penting juga untuk tetap aktif bergerak. Disarankan 150 menit per minggu, sehingga jika dibagi lima hari, maka cukup 30 menit per hari.

"Tidur cukup, jangan kebanyakan nonton sampai larut malam. Tidur cukup akan membantu menjaga imunitas. Kurangi beli makanan online, buatlah masakan di rumah. Ajaklah anak memasak bersama, agar mereka lebih semangat," papar Diana.

Hal lain yang juga penting, menurut Diana jangan melupakan prokes 5M. "Kalau merasakan gejala Covid-19, segeralah datang ke fasilitas kesehatan. Jangan karena takut, akhirnya terlambat datang. Datanglah ke faskes, dengan memakai masker dan menjalankan prokes, agar cepat mendapat pertolongan," pungkasnya