Home Politik Ganjar “Bebaskan” 174 Ijazah Siswa SMK Pelita Bangsa Sragen

Ganjar “Bebaskan” 174 Ijazah Siswa SMK Pelita Bangsa Sragen

Semarang, Gatra.com- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo “bebaskan” sebanyak 174 ijazah siswa SMK Pelita Bangsa Kabupaten, Sragen yang tidak diambil karena siswa menunggak pembayaran sekolah sejak 2014.

“Hari ini (Senin, 23/3) di Kantor Kecamatan Sumberlawang Sragen telah diserahkan 174 ijazah siswa SMK Pelita Bangsa kepada perwakilan siswa. Ini saya sudah dikirimi fotonya,” kata Ganjar sambil menunjukkan foto penyerahan ijazah tersebut, Senin (22/3).

Lebih lanjut Ganjar menyatakan, setelah membaca di media adanya 174 ijazahh siswa SMK Pelita Bangsa Sragen tidak diambil siswa setelah lulus, langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti.

Pihak sekolah kooperatif dan bersedia menyerahkan ijazah siswa yang menunggak itu secara gratis, tanpa meminta biaya pelunasan.

Menurutnya, sudah memiliki banyak pengalaman membantu menebus ijazah siswa sekolah swasta yang menunggak biaya sekolah.

"Beberapa kali pengalaman, saya nebusi ijazah, membayari tunggakan-tunggakan itu. Ada beberapa sekolah yang kompromi, dikasih diskon 50 persen. Tapi ada sekolah yang bayar sepenuhnya,” ujar Ganjar.

Agar tidak terjadi lagi adanya siswa tidak mengambil ijazah karena menunggak pembayaran sekolah, Ganjar meminta seluruh sekolah di Jawa Tengah, khususnya swasta agar melakukan pendataan kepada siswanya.

Jika ada siswa yang tidak mampu, maka mesti akan diupayakan mendapatkan bantuan. Bisa dengan beasiswa atau sebagainya.

Menurut Ganjar, sudah memberikan bantuan operasional sekolah daerah (Bosda) SMA, SMK, dan MA baik negeri serta swasta, termasuk ke SMK Pelita Bangsa.

“Bantuan Bosda diberikan ke siswa, bukan ke sekolah, karena untuk sekolah biasanya bantuannya berupa sarana prasarana. Setiap sekolah ditantang betul-betul untuk bisa mengelola sekolah dengan baik,” ujarnya.

Seperti diketahui, sebanyak 174 siswa SMK Pelita Bangsa Sragen tidak mengambil ijazah setelah lulus karena menunggak biaya administrasi.

Menurut Kepala SMK Pelita Bangsa, Andi Kusnanto siswa yang menunggak itu terjadi sejak 2014 hingga 2019 dengan nilai Rp174.445.000.

Atas tunggakan itu, Andi menyatakan tidak pernah menagih kepada siswa untuk melunasi dan menahan ijazahnya.

292