Home Milenial Gawat, Miinat Baca Masyarakat Turun Tajam Karena Pandemi

Gawat, Miinat Baca Masyarakat Turun Tajam Karena Pandemi

Jakarta, Gatra.com - Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil, mengakui bahwa adanya pandemi Covid-19 selama setahun belakangan sangat mempengaruhi angka indeks baca masyarakat, khususnya di Jawa Barat. Dari data terbaru, indeks baca masyarakat Jabar menurun dari semula angka 68,16 di tahun 2016, menurun sebanyak 6,67 poin menjadi 61,49 di tahun 2020.

“Ternyata, ini terjadi karena akses baca masyarakat Jawa Barat banyak yang terpaksa harus ditutup karena pandemi. Seperti perpustakaan, perpustakaan keliling, taman baca masyarakat itu harus ditutup sementara,” cerita Wanita yang juga istri dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil tersebut di Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2021, Selasa (23/3).

Tantangan terkait akses terhadap bahan bacaan ini yang menurutnya perlu dibenahi kedepan. Karena bicara soal akses, sejatinya pengembangan bahan bacaan juga bisa dilakukan ke dalam ranah teknologi. Apalagi, anak-anak zaman sekarang, atau yang biasa disebut generasi z, lebih menyukai sumber informasi yang berasal dari gawai pintar mereka.

Disampaikan Atalia, saat ini pun Jabar tengah mendorong perpustakaan digital yang dinamakan Candil atau Maca Dina Digital Library. Strategi ini diakuinya ampuh dalam meningkatkan aktivitas membaca masyarkat selama pandemi. Dari data yang dimilikinya, selama pandemi terjadi peningkatan sebanyak 228 pembaca tiap bulannya dikarenakan ada fasilitas digital library tersebut.

“Lewat aplikasi Candi sudah sediakan 500 judul e-book. Itu baru tahapan pertama. Dan alhamdulilah karena aksesnya mudah, masyarakat umumnya anak-anak pun terdongkrak minat bacanya selama 3 bulan terakhir ini,” bebernya.

Terakhir, Atalia pun berharap baik perkembangan zaman maupun kondisi pandemi tidak menjadi penghalang masyarakat untuk menumbuhkan niat baca. Karena membaca merupakan hal yang sangat penting, dalam menggerakkan budaya literasi di tanah air.

“Makanya, kita harus sama sama bak pemerintah pusat, daerah, atau masyarakat sekalipun untuk kolaborasi membangun budaya literasi. Karena melalui penguatan budaya literasi, itu adalah saluran untuk memajukan negeri,” pungkasnya.

154