Home Kesehatan Alexander Ginting: Covid-19 Memang Tidak Terlihat Mata

Alexander Ginting: Covid-19 Memang Tidak Terlihat Mata

Jakarta, Gatra.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung setahun. Meski demikian, berdasarkan hasil survei yang diadakan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), ada 27% warga Indonesia yang kurang/tidak takut sama sekali terhadap virus ini.

Lebih lanjut, Direktur Riset SMRC Deni Irvani menyebutkan, banyak warga yang tidak taat menjalankan protokol kesehatan. Sekira 20% warga yang disurvei mengaku jarang atau tidak pernah mengenakan masker ketika keluar rumah, 29% jarang atau tidak pernah menjaga jarak dalam pergaulan sehari-hari.

"Pada Maret 2021 ada 13% warga mengaku jarang atau tidak pernah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," ungkapnya dalam Webinar dan Rilis Survei SMRC bertajuk Satu Tahun Covid-19: Sikap dan Perilaku Warga Terhadap Vaksin pada Selasa (23/3).

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K. Ginting menyebutkan, ketidaktakutan ini mungkin terjadi karena dua hal. Pertama, adanya informasi yang tidak sampai kepada mereka. Kedua, karena Covid-19 sifatnya virologi, jadi ancaman tersebut tidak bisa dilihat mata.

"Dalam ancaman virologi, tidak terlihat jelas batas antara yang sehat dengan sakit," paparnya.

Menurutnya ada tiga strategi yang dilakukan Pemerintah dalam rangka penanggulangan Covid-19, yaitu implementasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak), kemudian pemerintah melaksanakan 3T (testing, tracing, treatment).

"Kemudian di tengah irisan itu ada vaksinasi," ungkapnya. Dirinya juga menekankan perlunya penerjemahan upaya penanggulangan Covid-19 dalam bahasa lokal, sehingga lebih bisa dimengerti masyarakat.

SMRC mengadakan survei ini pada 28 Februari hingga 8 Maret 2021. Mereka menganalisis 1.064 dari total 1.220 total responden yang dipilih secara acak. Adapun margin of error survei ini diperkirakan sebesar 3.07% dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Populasi survei ini ialah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih, yaitu mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

711