Home Bulan Bob Hasan Wartawan Senior: Bob Hasan Sosok Humble dan Titen

Wartawan Senior: Bob Hasan Sosok Humble dan Titen

Semarang, Gatra.com - Wartawan senior Jawa Tengah (Jateng) Achmad Ris Ediyanto atau dikenal dengan nama Ade Oesman memiliki kenangan tersendiri terhadap almarhum Bob Hasan.

“Pak Bob Hasan orangnya humble (rendah hati) dan titen kepada orang per orang, sekali ketemu masih ingat kepada orang tersebut, termasuk kepada saya,” katanya dalam perbincangan dengan Gatra.com di Kantor PWI Jateng di Semarang, Selasa (23/3).

Ade menceritakan pertemuan kali pertama dengan Bob Hasan saat meliput ajang lomba lari tingkat dunia “Bali 10K” di Bali yang diikuti pelari internasional tahun 1989.

Saat meliput bersama dengan Ketua Pengda Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jateng Sukoraharjo, mengetahui sosok Bob Hasan yang sangat mencintai dan ngopeni cabang atletik.

Ajang Bali 10K memang digagas oleh Bob Hasan. Pertemuan berikutnya saat meliput ajang “Borobudur Run” yang juga diusung oleh Bob Hasan.

Bahkan waktu itu Bob Hasan memberikan iming-iming hadiah uang Rp1 miliar bagi atlit yang bisa memecahkan rekor dunia “Borbudur Run.”

“Ini luar biasa beliau (Bob Hasan) tidak hanya memperkenalkan dan ngopeni, tapi bagaimana dunia luar mengetahui dunia atletik di Indonesia melalui “Borobudur Run,” ujar Ade Oesman.

Pada ajang Borobudur Run itu, Bob Hasan menyewa lahan untuk heli pad, untuk landasan mendarat helikopter.

Bob Hasan bersama undangan VVIP naik heli turun di Borobudur, selanjutnya digunakan untuk reportase “Borobudur Run.” Beritanya masuk media televise kabel internasional di ESPN.

Kekaguman Ade Oesman terhadap Bob Hasan semain bertambah ketika berjumpa langsung face to face saat liputan Sea Games di Chiang Mai Thailand pada 1995.

“Saya perkenalkan diri, Pak saya dari wartawan Koran sore Wawasan waktu itu. Beliau langsung menangkap, Budek ya (panggilan kepada Budi Santosa), Mbak Sarsa ya. Salam ya,” ujarnya.

Koran sore Wawasan dimiliki Sarsa, istri Budi Santosa pemilik Suara Merdeka yang punya ikatan kerja dengan Bob Hasan.

Menurut Ade, Bob Hasan orangnya titen kepada orang per orang, sekali ketemu masih ingat kepada orang tersebut, termasuk kepada dirinya.

Setiap kali ada multi event di luar negeri yang ada cabang atletik, Bob Hasan pasti datang. Serta mengajak teman-teman Indonesia, termasuk wartawan diajak makan bersama.

“Saya dua kali pernah diajak makan siang bareng Bob Hasan yakni di Chiang Mai dan di Manila,” katanya.

Dia menambahkan pada waktu pelantikan pengurus Pengda PASI Jateng di Salatiga pada 2017 sempat mengobrol dengan Bob Hasan yang hadir dalam pelantikan itu.

Saat membacakan sambutan pelantikan, Bob Hasan tidak memakai kaca mata, meski usianya sudah lanjut.

“Saya kagum betul dan daya ingatnya masih hebat,” tandasnya.

Dunia olahraga Indonesia, khusus atletik sangat kehilangan dengan meninggalnya Bob Hasan yang benar-benar total dalam pengabdian.

Sebagai bentuk penghormatan, Ade ikut acara tahlil 40 hari dan 100 hari bersama pengurus Pangda PASI Jateng di makam Bob Hasan di Ungaran.

“Saya ingin menghargai beliau. Meski mungkin beliau tidak kenal dekat dengan saya, tapi ketika bertemu pasti ingat, Budek ya, Budek ya,” katanya.

330

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR