Home Ekonomi Ketum GIPI Bersyukur PHRI Laporkan Kemerosotan Industrinya

Ketum GIPI Bersyukur PHRI Laporkan Kemerosotan Industrinya

Jakarta, Gatra.com- Sepanjang tahun di tengah COVID-19, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa pihaknya menginginkan campur tangan dari perbankan melalui restrukrisasi atau penataan kembali. Sedangkan, menanggapi hal itu Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Didien Junaedy, bersyukur PHRI melaporkan kemerosotan industrinya.

Namun, dia meminta kebijakan penyelamatan yang luas serta lengkap dari perbankan maupun Kementrian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI). Guna mengingatkannya, untuk tidak membatasinya pada hotel dan restoran. Menurut Didien, banyak pelaku usaha di bidang pariwisata yang juga membutuhkan pendampingan, saat Mangara Gultom membacakan naskah di dalam diskusi daring pada Selasa sore, (23/3).

Ketika diskusi telah dimulai, Didien meminta untuk berdiskusi bersama, dan menerangkan bahwa itu bukan webinar, bukan seminar, tetapi berdiskusi. "Kita ini di dalam istilahnya itu ya, industri itu, di samping PHRI, tapi tentu saja banyak industri-industri lain yang anda-anda semua juga ada di sini, yang diharapkan pada saat ini saya ingin masukan," ujar Didien, via Zoom.

Tjandra Sundari, wanita yang memiliki usaha spa selama 16 tahun di Kuta, Bali, menyampaikan saran agar para pelaku usaha di bidang pariwisata memakai soft loan long term atau pinjaman lunak berjangka panjang, tanpa melihat BI checking atau pemeriksaan histori pembayaran kredit debitur, yang ada di Sistem Informasi Debitur (SID).

Di sisi lain, Ketua dari organisasi kemanusiaan APAD Indonesia, Sinta Kaniawati, menjelaskan bahwa mereka telah mengadakan rangkaian webinar yang berkaitan dengan membangun ketangguhan industri pariwisata, termasuk perhotelan dalam menghadapi bencana. Itu merupakan salah satu kontribusi dari organisasi tersebut sebagai Civil Society Organization (CSO) atau Organisasi Masyarakat Sipil.

Didien pun menuturkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Uno, ingin orang-orang yang berada di GIPI untuk membuat kolaborasi yang kuat dan diusahakan tidak bekerja sendiri. "Dalam keadaan sulit, kita harus berkolaborasi!", pungkas Sandi, ketika Didien melapor kepada Menparekraf.

278