Home Gaya Hidup DPRD Minta Mahasiswa Luar DIY Boleh Ikut Kuliah Tatap Muka

DPRD Minta Mahasiswa Luar DIY Boleh Ikut Kuliah Tatap Muka

Yogyakarta, Gatra.com - Kuliah tatap muka di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dijadwalkan mulai Juni diharapkan berlaku untuk semua mahasiswa tanpa membedakan asalnya. Kebijakan tersebut semestinya beda dengan sekolah menengah yang diprioritaskan untuk siswa lokal.
 
Hal itu disampaikan Ketua DPRD DIY Nuryadi atas rencana pembelajaran tatap muka di DIY.
 
"Secara keseluruhan kondisi pandemi di DIY sudah lebih baik dibandingkan dengan daerah lain. Saya kira pengetatan tidak akan bijaksana untuk anak sekolah dan masyarakat ekonomi telantar,"kata Nuryadi, Kamis (25/3).
 
Ia berharap universitas di DIY tidak menerapkan kebijakan bertingkat, yakni hanya mahasiswa lokal yang mendapatkan prioritas kuliah tatap muka sedangkan dari luar DIY harus tetap online.
 
Menurutnya, kebijakan pembedaan kuliah oleh Pemda DIY tersebut bentuk diskriminasi karena mahasiswa yang bertatap muka dan kuliah online dikenai kewajiban pembayaran yang sama oleh pengelola kampus.
 
"Saya kita kebijakan itu akan membuat masalah yang lebih runyam dan tidak fair. Mereka membayar sama. Maka lebih baik buka tatap muka sekalian untuk semua asalkan penerapan protokol kesehatan diberlakukan ketat," jelasnya.
 
Selain bakal membuat tidak nyaman pemerintah daerah tempat mahasiswa luar DIY berasal, mahasiswa luar yang kembali ke DIY dinilai bakal mampu menumbuhkan kembali perekonomian yang hancur karena pandemi Covid-19.
 
Nuryadi meyakini, sebagai individu yang sudah dewasa, mahasiswa dari luar DIY pasti memahami dan mematuhi syarat untuk kembali kuliah, yaitu memiliki surat bebas Covid-19.
 
"Ini berbeda dengan anak-anak kita yang masih pelajar SMA di mana kami mendukung untuk pembelajaran tatap muka diujicobakan pada sepuluh sekolah dulu dan nantinya diperluas," kata politisi PDIP ini.
 
Mengenai kemungkinan kerumunan yang akan timbul saat tatap muka di kampus, Nuryadi meminta pemda dan pengelola kampus berinovasi menerapkan jam belajar  bergiliran di setiap fakultas.
 
"Jika program pembelajaran tatap muka, baik universitas maupun sekolah menengah, ini berhasil dijalankan dengan baik, maka apa yang dilakukan di DIY ini bakal menjadi contoh bagi daerah lain dan mengangkat kota pendidikan," ujarnya.
 
Pemda DIY melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) bakal mengujicoba pembelajaran tatap muka di sepuluh sekolah menengah di lima kabupaten/kota mulai April, sedangkan perguruan tinggi pada Juni.
 
Pembelajaran tatap muka diterapkan usai seluruh tenaga pendidik di sepuluh sekolah yang berjumlah 800 orang menerima vaksin dosis kedua.
238