Beijing, Gatra.com -  Produsen ponsel papan atas dunia Xiaomi Corp. berusaha untuk mendiversifikasi aliran pendapatannya. Bisnis smartphone memang menyumbang sebagian besar pendapatannya, tetapi keuntungannya sangat tipis. Apalagi sekarang ada ancaman kenaikan biaya produksi akibat kelangkaan chips prosesor komputer dalam skala global. Saat ini di samping menjual smartphone, Xiaomi membuat lusinan perangkat yang terhubung ke internet termasuk skuter, pembersih udara, dan rice cooker (penanak nasi).

Menurut sumber yang dikutip Reuters, Jumat (26/3)  Xiaomi  terpikat untuk jualan mobil listrik. Kabarnya rencana itu akan dieksekusi dengan bantuan Great Wall Motor Co. Ltd., produsen kendaraan niaga terbesar di Cina. Xiaomi akan mengembangkan kendaraan listrik dengan mereknya sendiri dan harapannya pada 2023 sudah menyapa pasar. Great Wall menyediakan satu pabrik mobil plus konsultasi engineering untuk mempercepat proses kelahiran merek baru itu.

Founder dan CEO Xiaomi, Lei Jun, yakin keahlian perusahaan dalam pembuatan perangkat keras akan membantu mempercepat desain dan produksi mobil listrik.

Great Wall belum pernah menawarkan layanan manufaktur ke perusahaan lain. Great Wall yang berbasis di Baoding tahun ini meluncurkan merek terpisah untuk kendaraan listrik. Pabrik tersebut juga membangun pabrik mobil listrik di China dengan BMW AG Jerman. Tahun lalu Great Wall menjual 1,11 juta unit. Saat ini Gerat Wall sedang membangun pabrik pertamanya di Thailand.

Trend kolaborasi antara perusahaan teknologi dan otomotif semakin kuat belakangan. Seperti Baidu Inc, yang menyediakan mesin pencari terbesar di Cina mengumumkan kerjasama dengan produsen otomotif Geely untuk membuat mobil listrik pada Januari lalu. Apple Inc dan Huawei Technologies Co Ltd. masing-masing memiliki ambisi otomotifnya.

Xiaomi dan Great Wall menolak berkomentar.  Kedua perusahaan berencana untuk mengumumkan kemitraan paling cepat minggu depan.