Mataram, Gatra.com – Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) memberikan atensi pada video viral seorang YouTuber asal Lombok yang diduga menghina perempuan dengan menggunakan bahasa Sasak.

"Untuk konten yang merendahkan perempuan dapat dilaporkan ke Ditreskrimsus," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Hari Brata, Jumat (26/3).

Menurut Hari, dalam hearing dengan Koalisi Anti-Kekerasan Seksual yang mewakili 31 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada Kamis (25/3, pihaknya akan segera menindaklanjuti bila sudah ada laporan dari masyarakat.

Kasus penghinaan terhadap perempuan menjadi viral usai sebuah video diunggah di media sosial Facebook pada 17 Maret lalu. Dalam video tersebut, seorang YouTuber bernama Yudi Anggata berbicara dalam bahasa Sasak. Ucapannya dianggap menghina kaum perempuan.

”Nine nane lueq an rawat mue, laguq bawaq wah berek. Ambun acan, bais malik. Inaq gamak, coba bawaqm pade pe-glowing sekali,” katanya.

Artinya kurang lebih, perempuan saat ini kebanyakan hanya merawat bagian muka, sedangkan bagian vital lainnya berbau busuk.

Yudi Anggata sebelumnya sudah sempat viral usai pernikahannya dengan seorang model terjadi dengan mahar sandal jepit.

Hari mengatakan, tak hanya soal dugaan menghina perempuan oleh seorang YouTuber, hearing tersebut juga menyerap aspirasi soal kasus cabul anak kandung dengan tersangka AA yang ditangani Polresta Mataram, serta kasus penahanan 4 IRT di Lombok Tengah.