Home Gaya Hidup Raih Cuan Jutaan dari Hobi Pelihara Kura-kura Gurun Afrika

Raih Cuan Jutaan dari Hobi Pelihara Kura-kura Gurun Afrika

Palembang, Gatra.com - Menghasilkan uang dari hobi yang ditekuni itu tentunya sangat asyik dan menyenangkan. Seperti yang dijalani seorang pria di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), bernama Andri Salim.

Berawal dari hobinya yang senang memelihara hewan jenis reptil, yakni kura-kura asal Afrika, Sulcata tersebut, kini Andri dapat meraup untung besar dari menjual anak Sulcata yang memiliki nama latin Centrochelys Sulcata itu.

Apalagi, anak kura-kura yang hidup di Gurun Sahara di Afrika tersebut di kota yang terkenal dengan ikon Jembatan Ampera tersebut dibanderol seharga Rp 1,3 juta per ekor.

“Harga Sulcata baby tersebut Rp 1,3 juta per ekornya. Itu dengan size (ukuran) 5 cm (centimeter). Harga itu pun bisa terus naik,” ujarnya di Palembang, Jumat (26/3).

Saat ini, katanya, pembeli kura-kura Sulcata tersebut rata-rata berasal dari Palembang. Karena harganya yang cukup terjangkau, masih berupa telur saja sudah banyak yang memesannya. “Tapi, yang besar-besar (indukan Sulcata) tidak kita jual. Kan indukannya,” katanya.

Diceritakannya, awal mulanya memelihara Sulcata yang merupakan kura-kura darat itu sejak Maret 2020 lalu hingga akhirnya kini membuat penangkaran yang dinamai Nyandu Torto Palembang di Jalan R. Soekamto (Basuki Rachmat), Lorong Pancasari 65, Kota Palembang. Selain itu, memang sejak kecil ia sudah hobi memelihara hewan.

“Saya awalnya beli indukan Sulcata itu di Indonesi, karena saat mau impor sedang mulainya awal pandemi. Jadi, awalnya cuma punya sedikit. Dari sana, saya terus mencari lagi hingga impor juga dari Laos dan Mesir,” ujarnya.

Kini, lanjutnya, jumlah indukan Sulcata miliknya telah mencapai 34 ekor dengan rincian 10 ekor kura-kura jantan dan sisanya 24 ekor kura-kura betina. Dari semua indukan tersebut kini mampu menghasilkan kurang lebih 120 telur.

“Karena kan ada yang sekali bertelur mencapai 27 telur, paling sedikit pernah 10 telur. Sampai sekarang ini dari 120 telur itu, baru menetas sekitar 40 telur. Sedangkan penetasannya sendiri memakan waktu antara 100 hingga 120 hari,” katanya.

Perawatan dan penangkaran kura-kura Sulcata tersebut pun diklaim susah-susah mudah. Terpenting, harus memberi makan sehari sekali, menjemurnya, merendamnya di kolam yang airnya hangat agar tidak dehidrasi.

“Makannya juga tak susah, Sulcata ini makan sayuran (sawi, wortel, dan kangkung) hingga rumputan. Dengan jumlah saat ini yang ada di Turtle Farm, makannya sehari bisa mencapai 80 sampai 100 kilogram sayuran maupun rumputan,” ujarnya.

Bukan itu saja, sambungnya, semua Sulcata miliknya pun terus dicek kesehatannya setiap pekan. Apalagi di kondisi cuaca yang sering hujan, Sulcata itu harus rutin dicek karena habitat mereka hidup di gurun dengan cuaca panas.

Bagi warga Palembang yang ingin melihat atau mengenal kura-kura Sulcata itu dapat langsung mengunjungi Nyandu Torto Palembang. Tempat ini sendiri dibuka untuk umum setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu mulai pukul 13.00 WIB - 17.00 WIB.

“Ya, Turtle Farm ini untuk umum dan free (gratis). Karena saya ingin mengedukasi juga ke masyarakat bahwa kura-kura ini memang jinak dan bersahabat, apalagi bagi anak kecil,” katanya.


 

2225