Home Internasional Australia Setop Subsidi Gaji Pandemi, Rp100 Triliun

Australia Setop Subsidi Gaji Pandemi, Rp100 Triliun

Sydney, Gatra.com - Australia tidak memperpanjang program JobKeeper atau bantuan subsidi gaji. Program tersebut resmi dihentikan pada Ahad ini (28/03). Keputusan ini tetap diambil meski di tengah proyeksi akan ada 150.000 orang kehilangan pekerjaan sebagai akibat dari penghapusan program tersebut.

Dilansir ABC News 28/03), JobKeeper yang diperkirakan menelan anggaran mencapai Rp100 triliun tersebut diberlakukan pada maret tahun lalu setelah Australia melakukan penutupan nasional yang membuat ribuan orang kehilangan pekerjaan.

Skema Jobkeeper membayar 1500 dolar Australia kepada pekerja setiap dua minggu yang disalurkan melalui perusahaan mereka.

Pejabat Bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan bahwa program ini telah menjadi "garis hidup ekonomi" yang telah mencapai tujuannya menyelamatkan nyawa dan mata pencaharian masayarakat Australia selama setahun terakhir.

"Tidak diragukan lagi bahwa akan ada beberapa bisnis yang mengalami kesulitan, tetapi subsidi selalu dirancang untuk sementara,” lanjutnya.

Angka pengangguran Australia mengalami penurunan di Februari tahun ini berada di 5,8 persen setelah pada Juli tahun lalu menyentuh angka 7,5 persen. Namun pemerintah memproyeksikan akan ada sekitar 100.000 sampai 150.000 orang kehilangan pekerjaan akibat keputusan ini.

Presiden Dewan Serikat Buruh Australia Michele O'Neil mengatakan akan lebih banyak pekerja yang akan menghadapi pemotongan gaji dan jam kerja.

"Sebanyak 1,1 juta pekerja akan menghadapi masa depan yang tidak pasti tanpa subsidi upah JobKeeper yang telah mencegah mereka kehilangan pekerjaan selama pandemi lalu dan sekarang hal itu telah direnggut," katanya.

"Menghapus JobKeeper di saat begitu banyaknya pekerja yang masih bergantung padanya merupakan tindakan kejam dan kontraproduktif bagi pemulihan ekonomi kita."

Pada saat puncak krisis lalu, skema JobKeeper telah menompang hampir empat juta pekerja. Pemerintah Australia telah menerapkan JobKeeper selama dua priode, yakni periode II (28 September 2020 - 3 Januari 2021) dan Periode II (4 Januari - 28 Maret 2021).

Australia relatif berhasil dalam mengelola penyebaran virus Covid-19. Hingga saat ini, tercatat sekitar 29.000 kasus dengan angka kematian kurang dari 1.000 kematian.

Australia mengalami resesi ekonomi pada paruh pertama tahun 2020 tetapi mampu mencatatkan pertumbuhan kembali sebesar 3,1 persen pada kuartal September-Desember.

134