Home Internasional Prancis Kecam Banjir Darah Myanmar, Militer Ganas, 107 Tewas

Prancis Kecam Banjir Darah Myanmar, Militer Ganas, 107 Tewas

Paris, Gatra.com-  Prancis mengecam kekerasan "membabi buta dan mematikan" di Myanmar, 29/03. Amuk junta militer yang berkuasa menewaskan lebih dari 100 orang Sabtu, akhir pekan paling mematikan sejak kudeta militer. AFP, 29/03.

"Pasukan keamanan di Myanmar telah mencapai tahap baru dalam kekerasan membabi buta dan mematikan ... dan kembali menggunakan senjata terhadap penduduk, menewaskan lebih dari 100, termasuk anak-anak yang masih sangat kecil," kata Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian dalam sebuah pernyataan.

"Sementara sanksi telah diputuskan dengan mitra Eropa dan internasional kami ... saya menyerukan kepada semua pasukan Myanmar untuk memecahkan kebuntuan di mana mereka memimpin negara mereka, mengakhiri kekerasan, membebaskan tanpa syarat dan segera semua tahanan politik, dan melanjutkan jalur dialog," kata Le Drian.

Setidaknya 107 orang, termasuk tujuh anak, tewas Sabtu, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa, ketika rezim itu menggelar unjuk kekuatan untuk Hari Angkatan Bersenjata - sebuah parade tahunan yang menampilkan kehebatan militer Myanmar.

Lebih dari 450 orang telah tewas dalam tindakan keras terhadap protes sejak kudeta 1 Februari, menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), karena pasukan keamanan telah menggunakan peluru karet dan peluru tajam untuk membubarkan demonstrasi.

Angkatan bersenjata "telah merusak, pada hari Hari Angkatan Bersenjata, raison d'etre mereka, yaitu untuk melindungi penduduk," lanjut Le Drian. "Sejak itu, jumlah korban tewas semakin meningkat dan Myanmar semakin tenggelam dalam tragedi."

Dia mengatakan bahwa Prancis tidak akan menyerah dalam upayanya dengan mitra Eropa dan internasionalnya untuk "mendukung aspirasi sah rakyat Myanmar".

315