Sragen, Gatra.com - Pendukung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah mengucap syukur atas keberhasilan Partai Demokrat mempertahankan eksistensinya. 

Mereka mengajak ratusan santri sujud syukur dan doa bersama. 

Doa bersama itu diinisiasi Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Sragen, Mualim Sugiyono. Mualim yang juga Ketua Yayasan Ajisaka menggerakkan ratusan santri dari Ponpes Anna' im Ajisaka untuk mengikuti kegiatan yang berlangsung di Desa Majenang, Kecamatan Sukodono, Sragen, Rabu (31/3). 

Doa bersama dihadiri Ketua Yayasan Ponpes KH Suram Mustofa dan para orangtua santri. 

"Kami mewakili Demokrat Kabupaten Sragen menyampaikan terimakasih kepada pemerintah dalam hal ini Kemenkumham yang menolak permohonan dari Kubu KLB. Dengan begitu kubu KLB Deli Serdang tidak disahkan. Artinya Partai Demokrat yang sah tetap yang dipimpin AHY," papar Mualim di sela acara.

Doa bersama merupakan ungkapan rasa syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prahara di Partai Demokrat, akhirnya menemui antiklimaks berkat petunjuk Allah SWT. 

"Allah pasti menunjukkan jalan kebenaran. Inilah keadilan," katanya. 

Mualim mengatakan acara diawali dengan khataman Alquran oleh 41 santri. Ponpes Ajisaka memiliki ikatan emosional kuat dengan Partai Demokrat. Selain pimpinan Ponpesnya sesepuh Demokrat dan dirinya Ketua Yayasan Ponpes, di Ponpes itu juga pernah dikunjungi petinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) pada 2014 silam. 

Terkait kabar kudeta di parpol itu yang bertujuan melengserkan AHY dan SBY, jajaran ponpes ikut prihatin. Namun akhirnya mereka lega usai Kemenkumham menolak permohonan kubu KLB. 

Legislator Sragen asal Tanggan, Gesi itu menyampaikan sejak bergulir isu KLB. Dia optimistis Partai Demokrat Sragen tak akan terpengaruh. Organisasinya tetap solid di bawah garis instruksi Ketum AHY.

 Atas keputusan Kemenkumham itu, Demokrat Sragen akan lebih intensif dan kembali meningkatkan konsolidasi pengurus dari tingkat bawah hingga atas.