Home Gaya Hidup Komisi II Jadwalkan Pemanggilan Pihak PT BKS dan PT PKM

Komisi II Jadwalkan Pemanggilan Pihak PT BKS dan PT PKM

Sarolangun, Gatra.com- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sarolangun, Jambi, menyatakan akan melakukan pemanggilan terhadap management PT Bahana Karya Semesta (BKS) dan PT Primatama Kreasi Mas (PKM).

Pemanggilan tersebut dilakukan, untuk meminta pertanggungjawaban serta penjelasan pihak perusahaan terkait tanggul air yang di buat pihak perusahaan tersebut, yang berdampak terhadap rusaknya produktivitas pertanian padi sawah warga yang sudah tiga tahunan ini tidak pernah panen lagi akibat banjir.

"Ya, soal cerita yang di Kecamatan Air Hitam. Insyaallah kita akan panggil pihak perusahaan minta penjelasannya," kata ketua Komisi II DPRD Sarolangun, Fadlan Kholiq kepada Gatra.com, Senin (5/4)

Terkait tanggul air pihak perusahaan yang hingga saat ini berdampak terhadap produktivitas pertanian padi sawah warga ini, juga telah dipaparkan oleh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Air Hitam, Zuhdi.

Ia menyebutkan bahwa berdasarkan pendataan pihaknya hingga saat ini ada 252 hektar sawah yang terdampak. "Yang terbagi di Desa Jernih 113 hektar, Desa Semurung 69 hektar dan Desa Lubuk Jering 70 hektar, semuanya gagal panen akibat hal tersebut. Artinya produktivitas pertanian padi sawah petani saat ini pasti menurun," kata Zuhdi.

Selain itu hal yang sama diungkapkan Kepala Desa Pematang Kabau, Hendri. Dimana akibat tanggul air milik perusahaan tersebut hingga saat ini sawah mereka tidak lagi bisa berproduksi karena rawan sekali banjir.

Hendri mengatakan, khususnya sawah ujung pajang yang posisinya memang berdekatan dengan Sungai Air Hitam. "Terlebih lagi saat ini sering terjadi hujan, karena aliran air yang biasanya lancar. Sekarang tidak lagi, akibat tanggul air perusahaan. Dan dari tahun kemarin sampai tahun ini kita gagal panen," kata Hendri.

Sementara itu, terkait kondisi tersebut. Gatra kembali berusaha melakukan konfirmasi terhadap pihak dua perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Sinarmas Group tersebut.

Managementnya sangat tertutup, serta sangat sulit di hubungi. Dikonfirmasi melalui pesan singkat whattshap pribadi Humasnya atas nama Hendra, ia hanya membacanya, dan tidak ada tanggapan sama sekali terkait persoalan tersebut.

814