Home Kebencanaan Beberapa Wilayah di NTT Terdampak Banjir dan Cuaca Ekstrem

Beberapa Wilayah di NTT Terdampak Banjir dan Cuaca Ekstrem

Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Raditya Jati, mengungkapkan bahwa beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga terdampak banjir serta cuaca ekstrem lainnya.

Salah satunya di Kabupaten Sumba Timur, di mana selain di Kabupaten Flores, NTT, bencana banjir juga terjadi di kabupaten tersebut pada Ahad pagi, (4/4), pukul 10.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA).

"Hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mengakibatkan meluapnya sungai setempat. Sebanyak 4 kecamatan terdampak banjir tersebut. Keempat kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Kambera, Pandawai, Karera, dan Wulawujelu," kata Radit, melalui keterangan tertulis yang diterima Gatra.com pada Senin, (5/4).

Ia menerangkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur telah menginformasikan bahwasanya 54 kepala keluarga atau sebanyak 165 jiwa tengah mengungsi, dan 109 kepala keluarga atau 475 jiwa yang terkena dampaknya.

Masih menurut Radit,  di Kabupaten Lembata, banjir bandang telah menewaskan 11 warga dan 16 lainnya dinyatakan hilang.

Banjir bandang itu terjadi pada Ahad (4/4), pukul 19.00 waktu setempat. Lokasi terdampak berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Ile Ape,serta Ile Ape Timur. Desa-desa yang dilanda banjir di dua kecamatan ini antara lain, Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakala, Jontona, Lamawolo dan Waimatan.

"BPBD setempat telah melakukan upaya kaji cepat dan penyelamatan warga terdampak. Pemerintah daerah juga mendatangkan alat berat untuk melakukan pembersihan jalan dan lokasi bencana, untuk kelancaran proses pencarian dan evakuasi. Akses jalan menuju Kecamatan Ile Ape Timur terputus, sehingga belum dapat diakses petugas," tuturnya.

Radit menambahkan, bencana yang hampir sama juga melanda Kota Kupang, NTT,  berupa angin kencang, longsor, banjir rob, serta gelombang pasang pada Ahad (4/4), pukul 19.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Cuaca ekstrem tersebut melanda beberapa kecamatan di kota tersebut.

Akibatnya, sebanyak 743 kepala keluarga atau 2.190 warga telah terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup akibat pohon tumbang. "BPBD Kota Kupang bersama dinas terkait lain telah melakukan upaya penanganan darurat di lokasi bencana," terang Radit.

Ia menambahkan, bahwa BNPB pun menerima laporan terjadinya bencana di Kabupaten Malaka Tengah dan Ngada. Di mana, angin kencang juga terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Ngada. Desa yang terdampak yaitu di Kelurahan Kisantara, Lebijaga, Bajawa, Tanadolu (Kecamatan Bajawa) dan Kelurahan Riung.

Dampak dari insiden tersebut, sedikitnya 6 kepala keluarga telah terdampak dan 1 orang mengalami luka berat. "Sedangkan, kerugian berupa rumah rusak sedang 2 unit dan rusak berat 4 unit, gedung pengadilan rusak sedang 1 unit, kapal tenggelam 1 unit dan 6 titik ruas jalan tertutup pohon tumbang," tutup Radit.

293