Home Politik Pengamat Menilai KLB Moeldoko Pergunakan Buzzer

Pengamat Menilai KLB Moeldoko Pergunakan Buzzer

Jakarta, Gatra.com - Direktur Media & Democracy LP3ES Wijayanto menyebutkan bahwa buzzers dan influencer terlibat di dalam legitimasi pada Kongres Luar Biasa Partai Demokrat pimpinan Moeldoko untuk mengambil alih Partai Demokrat.

Wijayanto menyampaikan dalam webinar Proklamasi Democracy Forum ke-13 dengan tajuk “Selamatkan Demokrasi Kita III, Mengambil Pelajaran dari Upaya Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat” yang berlangsung pada Senin (05/03).

Wijayanto menjelaskan, pasukan siber sudah melakukan upaya legitimasi terhadap apa yang dilakukan KLB Demokrat pimpinan Moeldoko jauh sebelum KLB berlangsung, yakni di bulan Januari. Upaya tersebut dilakukan dengan cara memanipulasi opini publik melalui ratusan ribu tagar yang dimunuculkan dalam waktu singkat di media sosial.

Opini publik menurut Wijayanto adalah kunci penting dalam politik.

“Dalam politik, memenangkan opini publik merupakan kunci penting bagi pemenangan kontestasi kekuasaan,” ujar Wijayanto dalam webinar yang berlangsung pada Senin (05/04).

Pasukan siber pendukung KLB Moeldoko ini menurut Wijayanto melakukan eksploitasi terhadap emosi publik dengan cara memperlihatkan sejumlah alasan perebutan Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (HY) oleh KLB Moeldoko sehingga diwajarkan. Alasan yang diusung pasukan siber tersebut adalah Partai Demokrat merupakan politik dinasti, partai korup, karma (dualisme Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2008), dan Moeldoko sebagai sosok penyelamat Partai Demokrat yang sekarang dianggap bermasalah.

Meski Dosen Universitas Diponegoro ini menilai, narasi yang dibawa oleh pasukan siber ini tidak menjelaskan kedudukan atau KLB Moeldoko.

“Narasi dibangun jauh dari argumentasi KLB sah atau tidak sah itu sendiri,” ujar Wijayanto.

Tragedi KLB Moeldoko ini menurut Wijayanto merefleksikan kemusnahan etika politik antara elit politik karena percaya bahwa cara meraih kepercayaan publik adalah melakukan manipulasi opini publik.

2281

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR