Kuala Lumpur, Gatra.com - Muncul wacana penggantian sistem skor Bulutangkis dari 21x3 menjadi 11x5. Sebelumnya, Federasi bulutangkis Indonesia, PBSI bersama Federasi Maladewa telah mengajukan proposal kepada BWF untuk mengubah sistem skor.
Diketahui bahwa Rapat Tahunan BWF ke-82 akan diselenggarakan secara virtual pada 22 Mei mendatang.
Dalam Rapat Tahunan ke-82 BWF, akan ada beberapa agenda yang disiapkan yakni Pemilihan Dewan BWF, yang meliputi tiga posisi di Dewan Eksekutif yang mencakup Presiden BWF, Wakil Presiden BWF, dan Wakil Presiden BWF-Para Bulutangkis, serta untuk menentukan 20 posisi Dewan.
Selain itu, dalam Rapat Tahunan ke-82, BWF akan turut membahas proposal yang berkaitan dengan sistem skor baru dengan format permainan 11 poin dengan 5 gim.
Usulan perubahan skor yang datang dari PBSI dan Asosiasi Bulutangkis Maladewa itu kabarnya sudah didukung oleh Konfederasi Bulutangkis Asia.
Sebagai informasi, perubahan sistem skor sudah pernah dibahas pada tahun 2018, namun dari 252 pemegang suara, hanya 129 suara mendukung perubahan sistem skor. Agar bisa disetujui, harus ada 2/3 pemegang hak suara yang setuju. Akhirnya karena gagal meraih suara mayoritas, pembahasan sistem perubahan skor ditunda.
Terkait wacana perubahan sistem skor menjadi 11 x 5, Federasi Bulutangkis Malaysia, BAM memberi komentar bahwa mereka akan lebih mengutamakan pendapat dari pebulutangkis Malaysia lebih dulu.
"Pada akhirnya, yang paling terpengaruh adalah para pemain dan pelatih. Kami perlu mengumpulkan umpan balik dari para pemain dan pelatih di sini di Malaysia karena itu menyangkut mereka," ujar Sekjend BAM, Kenny Goh, dilansir dari New Straits Times.
