Home Ekonomi Kadin: Arab Saudi Calon Investor Berpotensi Tinggi

Kadin: Arab Saudi Calon Investor Berpotensi Tinggi

Jakarta, Gatra.com- Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang pengembangan pengusaha nasional, Arsjad Rasjid menekankan bahwa hubungan ekonomi tak harus selalu ditujukan kepada negara negara di bagian barat. Ia menilai negara di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi memiliki peluang tinggi untuk mendatangkan investor.

“Kerja sama perdagangan tidak harus selalu dengan Eropa, Timur Tengah dan Afrika juga punya peluang besar, terlebih Arab Saudi ingin mendatangkan investor banyak karena adanya proyek pemindahan ibukota," ujar Arsjad Rasjid dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/4).

Di tengah acara peluncuran buku “Duta Antara Dua Kutub” karya Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Althagafi, Arsyad Rasjid menyampaikan bahwa Indonesia akan membuka pintu sangat lebar bagi para investor. Terlebih adanya proyek besar negara, yaitu pemindahan Ibukota dari DKI Jakarta ke Kalimantan.

Calon Ketua Kadin ini juga menekankan bahwa investor menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan perekonomian Indonesia di tengah masa pandemi covid-19.  Selain itu dengan adanya Undang Undang Cipta Kerja, Arsjad menilai akan memudahkan investor asing untuk masuk dan memperluas lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Abid Althagafi menyampaikan telah melakukan koordinasi dengan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Muhammad Lutfi untuk melakukan kunjungan para pengusaha Arab Saudi ke Indonesia. Begitu pula dengan sebaliknya.

Kini, Arab Saudi telah membuka peluang bagi pengusaha Indonesia untuk mendirikan usaha di Arab Saudi yang mendukung berjalannya ibadah haji dan umrah. Selain itu, pemerintah Arab Saudi kini tengah membangun kota baru bernama “Neom”, yang ditujukan sebagai kota untuk menarik pariwisata. Nantinya, visa yang diterbitkan Arab Saudi tak lagi hanya untuk beribadah, tetapi untuk turis.

Sebagai informasi, pada tahun 2030 pemerintah Arab Saudi juga berencana akan menambah kuota jamaah haji dan umroh yang semula hanya 2 hingga 4 juta, menjadi 10 juta.  Kuota ini akan diprioritaskan untuk jamaah dari Indonesia.

“Kerja sama antar kedua negara tentunya akan memiliki dampak yang signifikan, baik dalam sektor ekonomi dan pariwisata. Roda ekonomi diharapkan akan dapat kembali berputar kembali di tengah pandemi ini utamanya dengan adanya kedatangan dari berbagai investor,” ujar Esam Abid Althagafi.

 

164